Agensi public relations (PR) besutan mantan jurnalis teknologi ini menawarkan model pembayaran yang terikat pada hasil kampanye bagi klien-kliennya.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Makin ke sini, persaingan startup teknologi di Asia Tenggara kian dinamis. Praktis, permintaan akan jasa pemasaran maupun public relations (PR) yang berorientasi pada return on investment (ROI-driven) pun meningkat. Namun, tidak banyak agensi PR yang bisa memenuhi permintaan tersebut. Setidaknya begitu diyakini agensi PR Content Collision.
CEO Content Collision Enricko Lukman menjelaskan, dewasa ini peran agensi PR digital di ranah startup teknologi masih minim, utamanya karena kurang mendalamnya pemahaman mereka terkait industri teknologi. “Kami melihat celah, dah ingin mengisi kekosongan tersebut,” ujar mantan jurnalis Tech in Asia itu dalam keterangan tertulis yang PR INDONESIA terima, Kamis (28/3/2024).
Menyambung Enricko, Anggota Dewan Content Collision Leighton Cosseboom menyampaikan, sejauh ini banyak para pendiri startup yang kecewa dengan layanan PR tradisional karena tidak bisa memberikan kepastian hasil. “Mereka tetap harus membayar biaya penuh bahkan ketika kampanye tidak berjalan baik,” ujarnya.
Untuk itu, Leighton menjelaskan, Content Collision ingin hadir sebagai solusi khusus untuk perusahaan teknologi dengan menawarkan model pembayaran yang terikat pada hasil kampanye. “Dengan berfokus pada kampanye berbasis kinerja, agensi ini menjamin klien menerima hasil yang sebanding dengan investasi mereka,” jelas Leighton.
Berawal dari Proyek Sampingan
Didirikan pada tahun 2015 sebagai proyek sampingan dua mantan jurnalis teknologi, Content Collision di tahun kesembilannya bersiap merambah dunia startup Singapura yang terkenal memiliki aspirasi ekspansi ke Asia Tenggara. “Dalam proses ekspansi mereka akan membutuhkan kampanye PR untuk membangun reputasi,” ujar Enricko.
Sebagai salah satu modal, Enricko mengatakan, pihaknya memiliki banyak cerita sukses menempatkan para klien ke dalam berbagai media teknologi terkemuka berbahasa Inggris. Ditambah sejak didirikan hingga kini, Content Collision telah mengamankan lebih dari 3.500 liputan media, untuk lebih dari 250 perusahaan teknologi di Indonesia maupun Asia Tenggara. “Kami siap mendukung ambisi startup Singapura di enam pasar utama Asia Tenggara dengan menghadirkan keahlian dan wawasan lokal,” tandasnya. (dlw)