JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Public relations (PR) dan jurnalisme merupakan dua entitas berbeda. Namun, di bawah payung komunikasi, aktivitas keduanya saling berkaitan terutama dalam konteks memengaruhi opini publik.

Melansir jurnal berjudul Journalism and public relations: An interconnection in academic research (2023) karya Dandi Supriadi dkk., praktisi PR bahkan dituntut memiliki hubungan yang baik dengan jurnalis. Pasalnya, mereka memerlukan pengaruh jurnalis untuk menyebarkan pesan kepada publik.

Di sisi lain, jurnalis juga membutuhkan PR dalam kepentingannya mengumpulkan informasi dan melengkapi data untuk penulisan berita. Selain itu, dalam keseharian kerjanya, PR dan jurnalisme memiliki empat persamaan. Melansir uoregon.edu, berikut uraiannya.

1. Berkomunikasi dengan Publik

Baik praktisi PR maupun jurnalis, keduanya secara profesional punya tanggung jawab untuk terus berkomunikasi dan berinteraksi dengan publik.

2. Membangun Kepercayaan

Kesuksesan kerja kedua entitas tersebut sangat bergantung pada kredibilitas dan kepercayaan dari audiens. Dalam konteks ini, jurnalis membangun kepercayaan dengan menerbitkan konten yang berimbang dan akurat, agar diakui sebagai organisasi yang kredibel. Sementara praktisi PR membangun kepercayaan melalui aktivitas yang berpihak kepada audiens, maupun publikasi positif mengenai organisasi.

3. Menyampaikan Informasi dengan Cara yang Mudah Dipahami

Mengingat masyarakat kiwari cenderung menyukai konten yang jelas dan ringkas, baik praktisi PR maupun jurnalis dewasa ini dituntut mampu menyediakan konten berupa artikel singkat, video pendek, dan infografis yang informatif.

4. Menarasikan Cerita

paling menarik antara PR dan jurnalisme adalah kapasitas keduanya dalam menarasikan cerita tentang isu tertentu dengan cara-cara menarik, sehingga audiens berminat untuk mengonsumsinya.

Demikianlah empat persamaan PR dan jurnalisme. Semoga informasi ini bermanfaat, ya! (dlw)