Ketua Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024 Prof. Ganefri, Ph.D. mengatakan, Ilmu Komunikasi mencatatkan peminat yang cukup tinggi hampir di seluruh perguruan tinggi negeri (PTN).
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengumumkan hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024 untuk masuk perguruan tinggi pada Selasa (26/3/2024), dengan total 156.029 siswa dinyatakan lolos. Dalam hasil tersebut, diketahui bahwa Ilmu Komunikasi menjadi salah satu jurusan dengan persaingan terketat tahun ini.
Ketua Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024 Prof. Ganefri, Ph.D. mengatakan, Ilmu Komunikasi mencatatkan peminat yang cukup tinggi hampir di seluruh perguruan tinggi negeri (PTN). "Trennya hampir di semua PTN cukup tinggi peminat," ucapnya dalam konferensi pers pengumuman hasil SNBP 2024, Selasa (26/3/2024).
Secara spesifik, jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang tahun ini berhasil menerima 1.713 mahasiswa baru jalur SNBP, menduduki posisi kedua dari 10 jurusan terketat dengan tingkat 1,17 persen. Melansir Detik.edu, hal serupa sebelumnya juga terjadi pada tahun 2023. Saat itu, Ilmu Komunikasi UNJ menjadi prodi dengan tingkat keketatan paling tinggi dengan persentase 0,90.
Menyusul UNJ, persaingan ketat juga terjadi di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dengan tingkat keketatan 1,45 persen, Kampus Bumi Siliwangi tersebut berhasil menerima 1.719 mahasiswa baru jalur SNBP 2024.
Jurusan Lain dengan Persaingan Ketat
Di samping Ilmu Komunikasi, terdapat delapan jurusan di kampus lain dengan tingkat persaingan ketat pada SNBP 2024. Melansir Kompas.com, di antaranya jurusan Manajemen UPI 1,12 persen, jurusan PGSD Universitas Sriwijaya 1,32 persen, jurusan Kedokteran Universitas Negeri Semarang 1,42 persen, dan jurusan Manajemen Universitas Padjadjaran 1,44 persen.
Selain itu, jurusan Kedokteran UPI juga menjadi yang terketat dengan persentase 1,45 persen, disusul jurusan jurusan Farmasi Universitas Sebelas Maret 1,47 persen, jurusan Farmasi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta 1,49 persen, dan jurusan Keperawatan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 1,56 persen. (dlw)