JAKARTA, PRINDONESIA.CO - PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) menggelar buka puasa bersama wartawan pada momentum Ramadan tahun ini di bilangan Jakarta Selatan, Jumat (26/3/2024). Kegiatan tahunan itu menjadi salah satu cara perusahaan penyedia asuransi jiwa tersebut memperkuat hubungan dengan media.

Direktur Bisnis Astra Life Alkaf Ghozali mengatakan, media memiliki peran penting dalam mendukung perjalanan perusahaan selama satu dekade terakhir. "Kami dapat mencapai titik ini berkat dukungan rekan-rekan media," ungkap Alkaf. Menurutnya, media memiliki peran vital dalam menyebarkan informasi tentang literasi keuangan maupun asuransi jiwa.

Kegiatan buka bersama yang dilakukan Astra Life merupakan salah satu bentuk membangun hubungan baik dengan media (media relations). Dalam praktiknya, kegiatan tersebut merupakan salah satu tugas utama public relations (PR).

Menurut Rosady Ruslan dalam bukunya berjudul Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (1999), terdapat empat aktivitas yang jamak dilakukan PR ketika menjalin hubungan dengan media, di antaranya resepsi pers, konferensi pers, wisata pers, dan taklimat pers.

Adapun buka puasa bersama wartawan seperti diadakan Astra Life termasuk ke dalam kategori resepsi pers. Tujuan dari resepsi pers ialah mempererat hubungan silaturahmi antara perusahaan, humas, dan media.

Perlindungan Baru

Dalam kehangatan momen silaturahmi bersama wartawan, Astra Life turut memperkenalkan produk anyar ASYA Group Berkah Proteksi. Alkaf menjelaskan, produk asuransi jiwa dan kecelakaan kumpulan berbasis syariah itu menawarkan berbagai pilihan perlindungan asuransi bagi peserta dari berbagai badan usaha, organisasi, atau peserta kumpulan lainnya, dengan berbagai jenis perlindungan dasar dan tambahan. “Perlindungan tidak hanya penting bagi badan usaha besar, tetapi juga untuk badan usaha kecil dan menengah,” ujarnya.

Selain menawarkan perlindungan jiwa, Alkaf melanjutkan, ASYA Group Berkah Proteksi juga memberikan rasa aman bagi nasabah karena telah memenuhi persyaratan dan ketentuan terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ia menegaskan, hal itu sejalan dengan komitmen perusahaan menjalankan bisnis dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), dan tetap mematuhi peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. (jar)