Fitch Ratings menetapkan peringkat BBB dengan outlook stable untuk PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Ini merupakan sinyal positif yang menunjukkan bahwa bisnis KPI memiliki fundamental yang menjanjikan bagi para investor.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menetapkan peringkat BBB dengan outlook stable untuk PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero).
"Ini adalah corporate credit rating pertama KPI. Merupakan suatu kebanggaan bagi kita semua dimana KPI berhasil mendapatkan final corporate credit rating BBB, sama dengan corporate credit rating yang diperoleh Pertamina”, kata Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/3/2024).
Menurut Taufik, kepercayaan dari lembaga pemeringkat kredit internasional ini merupakan sinyal positif yang menandakan bahwa fundamental bisnis KPI sangat menjanjikan bagi para investor. Fitch merupakan salah satu lembaga pemeringkat kredit internasional yang berbasis di London. Dalam proses assessment-nya, Fitch melakukan penilaian secara keseluruhan atas KPI, baik dari sisi kinerja keuangan, operasi, rencana jangka panjang, hingga peran strategis KPI dalam mendukung bisnis Pertamina dan ketahanan energi nasional.
Dalam analisis Fitch, terdapat beberapa indikator yang mendukung penetapan credit rating KPI sebagai perusahaan dengan final corporate credit rating dengan kategori investment grade. Pertama, KPI memiliki peran yang sangat strategis sebagai bagian dari Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional dimana KPI memiliki hampir seluruh kilang minyak yang ada di Indonesia dan memenuhi sekitar separuh kebutuhan energi nasional.
Selain itu, KPI merupakan bagian yang sangat terintegrasi dalam model bisnis Pertamina Grup dimana KPI menyerap sebagian besar minyak mentah domestik yang dihasilkan oleh Subholding Upstream dan menyalurkan hampir seluruh produksinya melalui Subholding Commercial & Trading.
Dalam hal pelaksanaan proyek, Fitch juga menilai KPI memiliki kompetensi yang memadai, termasuk dalam proses pembangunan proyek RDMP Balikpapan yang akan meningkatkan kapasitas produksi kilang sebesar 100 ribu barrel per hari. Penyelesaian proyek RDMP Balikpapan juga ditengarai dapat meningkatkan nilai kompleksitas kilang Balikpapan berdasarkan Nelson Complexity Index (NCI) dari sebelumnya 3,7 menjadi 8.
“Penilaian ini menjadi stimulus yang baik terhadap upaya kami yang sedang melakukan strategi perusahaan ke depan, untuk ekspansi bisnis pengolahan dalam menjalankan tugas sebagai salah satu pilar penyedia energi bagi bangsa,” kata Taufik. Pencapaian corporate credit rating ini merupakan prestasi terbaru KPI setelah sebelumnya, pada bulan Februari yang lalu, Project Financing RDMP Balikpapan memperoleh penghargaan “Asia Pacific - Petchem Deal of The Year” dalam ajang Project Financing International (PFI) Awards Periode Tahun 2023.
PFI adalah publikasi yang dimiliki oleh London Stock Exchange Group (LSEG) dan merupakan platform paling bergengsi dalam industri project finance secara global. Penganugerahan Asia Pacific – Petchem Deal of the Year atas Project Financing RDMP Balikpapan tidak terlepas dari nilai pembiayaan project financing. Proyek tersebut mencapai USD 3,1 miliar, atau merupakan yang terbesar di Indonesia. Project financing tersebut juga mampu menarik minat financier dari berbagai belahan dunia yang dibuktikan dari nilai over-subscribed hingga mencapai 4,39 miliar USD (142%).
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik. (jar)