Tren penggunaan kereta api listrik (KRL) atau commuter line di kota besar seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) makin meningkat. Data PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menunjukkan, sejak 2013 hingga kini pertumbuhan rata-rata penggunanya tumbuh pesat dari 431.886 menjadi 885.642 pengguna per harinya, atau naik 105 persen.
Pesatnya jumlah penumpang KRL Commuter Line tentu perlu diimbangi dengan pelayanan yang lebih baik. Apalagi selama ini akibat terbatasnya infrastruktur rel, kedatangan kereta api ke stasiun kerap tak sesuai jadwal. Tak jarang penumpang harus menunggu lama atau bahkan terburu-buru mengejar kereta api.
“Ketepatan waktu memang sering dikeluhkan pengguna, padahal setiap hari ada 980 perjalanan commuter line. Untuk mengatasinya kami membuat terobosan dengan menghadirkan aplikasi smartphone KRL Acces yang bisa memantau secara real-time lokasi terkini KRL yang akan melintas ke stasiun,” kata Adli Hakim, Corporate Communication Manager KCJ dalam presentasi program PR pada Indonesia Public Relations Awards and Summit (IPRAS) di Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Dengan fitur Train Position atau informasi real-time lokasi terkini KRL yang akan tiba di stasiun, pengguna dapat merencanakan perjalanannya lebih baik. Mereka tak lagi perlu menunggu terlalu lama di stasiun atau terburu-buru mengejar KRL yang datang. Pada akhirnya, perjalanan dari satu stasiun ke stasiun tujuan pun akan lebih nyaman dan efisien.
Interaksi Langsung
Selain fitur tersebut, di aplikasi KRL Access pengguna juga dapat berinteraksi langsung dengan berbagai saluran media sosial KCJ seperti Twitter, Facebook, dan Instagram. “Di aplikasi ini pengguna juga bisa memberi saran dan kritik resmi lewat e-mail atau mention di media sosial,” katanya.
Adli menambahkan, aplikasi ini juga memungkinkan pengguna menerima notifikasi langsung saat ada informasi penting, seperti kebijakan baru dari KCJ, kondisi lintas, bahkan info gangguan perjalanan. Tak ketinggalan fitur customer loyality yang merangkum poin yang didapat pengguna.
“Sebagai PR atau corcomm di KCJ, kami sangat konsen dengan aplikasi ini. Karena kami melihat ini sangat sesuai dengan kebutuhan dan karakter pengguna KRL Commuter Line. Ini juga bentuk keterbukaan informasi KCJ kepada masyarakat. Targetnya simpel, supaya digunakan oleh sebanyak mungkin pengguna commuter line sehingga tidak lagi repot merencanakan perjalanan,” ungkapnya.
Sejak diluncurkan pada Juni hingga Agustus 2016, jumlah pengguna yang mengunduh aplikasi ini di Play Store mencapai lebih dari 100 ribu dan di App Store lebih dari tiga ribu. Pihaknya terus mensosialisasikan aplikasi ini melalui berbagai kanal komunikasi, utamanya melalui akun Twitter KJC yang follower-nya kini berjumlah lebih dari 500 ribu.
Aplikasi ini mendapatkan apresiasi dari beragam kalangan. Staf Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ariani Djalal menilai sebagai inovasi pelayanan publik KRL Access merupakan program yang bagus. Demikian juga pakar PR Maria Wongsonagoro. “Terima kasih, itu sangat membantu bagi pengguna KRL,” katanya. nif