Seiring perkembangan zaman, teknologi artificial intelligence (AI) semakin memengaruhi dunia komunikasi. Bahkan, chatbot diprediksi akan menjadi alat komunikasi masa depan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Saat ini pesatnya penetrasi artificial intelligence (AI) telah memengaruhi lanskap komunikasi publik maupun bisnis. Bahkan, tak sedikit yang menilai bahwa chatbot akan menjadi alat komunikasi masa depan, khususnya dalam konteks bisnis.
Rahman A.M dkk dalam jurnal berjudul Programming challenges of Chatbot: Current and Future Prospective (2017) menjelaskan, chatbot sebagai suatu ekosistem yang berkembang dengan cukup cepat dengan kemajuan machine learning, dapat menangani isu percakapan yang kompleks.
Peneliti dari International Islamic University Chittagong Bangladesh itu juga mengatakan, chatbot saat ini telah menjadi tren dalam konteks bisnis, karena dapat mendorong efektivitas dalam hal memberikan pengalaman lebih baik terhadap konsumen dengan biaya yang rendah.
Pernyataan senada juga disampikan founder Drone Emprit Ismail Fahmi. Menurutnya, kebutuhan dunia bisnis akan chatbot saat ini sangat tinggi, utamanya karena ada fleksibelitas yang ditawarkan. “Chatbot menjadi salah satu cara, karena kita bisa berkomunikasi 24 jam dengan konten yang bisa kita atur,” ujarnya saat mengisi sesi konferensi PR INDONESIA Award (PRIA) 2024, di Bali, Selasa (5/3/2024).
Lanskap “Chatbot” di Indonesia
Lebih lanjut, Fahmi yang juga merupakan dosen Magister Teknologi Informasi Universitas Islam Indonesia menjelaskan, lanskap penggunaan chatbot di Tanah Air turut mendorong upaya digitalisasi industri. Dari sekitar 150 perusahaan yang dilayani chatbot Kata.ai, misalnya, semua menunjukkan perkembangan yang sangat positif.
Dijelaskan bahwa dengan chatbot suatu perusahaan dapat memberikan layanan secara real time 24 jam setiap harinya. Selain itu, chatbot juga dapat menggunakan bahasa yang natural, dan merespons semua pertanyaan dari konsumen dengan cepat.
Kelenturan fungsi chatbot sangat berpotensi menggantikan pekerjaan manusia yang bersifat rutinitas. Seperti di Frisian Flag, saat ini sebanyak 64 persen agen survei kepada konsumen telah digantikan dengan chatbot. Sementara itu dalam urusan kecepatan, chatbot milik Indosat Ooredoo Hutchison bahkan menjadi salah satu yang tersibuk karena mampu melayani 46.000 pengguna dalam sehari.
Melihat fakta yang ada, Fahmi meyakini bahwa Chatbot akan menjadi alat komunikasi masa depan. Terlebih saat ini, katanya, chatbot telah menjadi salah satu strategi jitu berbagai perusahaan mendulang keuntungan. (dlw)