Cara JAPFA Meningkatkan “Brand Awareness” di Momentum Ramadan
PRINDONESIA.CO | Senin, 18/03/2024 | 1.089
Cara JAPFA Meningkatkan “Brand Awareness” di Momentum Ramadan
JAPFA membagikan 1.200 paket buka puasa selama Ramadan mulai tanggal 14 hingga 31 Maret 2024.
Foto JAPFA

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Bulan Ramadan merupakan momentum bagi public relations (PR) menggencarkan aktivitas komunikasi mereka. Sebab, pada kesempatan ini, PR memiliki banyak pilihan untuk menjalankan strategi riding the wave. Salah satunya seperti dilakukan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA), lewat kegiatan berbagi paket buka puasa untuk masyarakat.

Direktur Corporate Affairs JAPFA Rachmat Indrajaya menjelaskan, inisiatif tersebut dipilih untuk mendukung kecukupan asupan protein masyarakat selama menjalani ibadah puasa. Hal itu diupayakan melalui lebih dari 1.200 paket buka puasa gratis yang dibagikan mulai tanggal 14 hingga 31 Maret 2024, di 25 gerai offline Best Meat milik JAPFA Food di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Lombok. 

Sejalan dengan tujuan utamanya, Rachmat melanjutkan, kegiatan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran merek (brand awareness) Best Meat yang saat ini sudah memiliki total 218 gerai di seluruh Indonesia. “Diharapkan semakin banyak masyarakat mengenal Best Meat yang menawarkan kemudahan mengakses produk protein hewani JAPFA,” ujar Rachmat melalui siaran pers yang PR INDONESIA terima, Senin (18/3/2024).

Lebih Kreatif

Meski ada banyak opsi yang dapat dieksekusi, praktisi PR tetap dituntut kreatif memanfaatkan momentum Ramadan untuk aktivitas komunikasinya. Hal ini disampaikan oleh founder AsiaPR Silih Agung Wasesa. Dalam salah satu artikel yang terbit di PR INDONESIA, ia mewanti-wanti praktisi PR agar tidak terjebak dalam kegiatan yang itu-itu saja.

Menurut penulis buku Strategi Public Relations itu, untuk dapat menghadirkan kegiatan yang menarik orang berdatangan, kreativitas dibutuhkan dalam merumuskan ide, tema, bentuk promosi, hingga cara merangkul keterlibatan publik. "Jangan lagi hanya mengadakan bukber dan santunan anak yatim. Apa bedanya dengan korporasi lain?" Ujarnya.

Meski demikian, founder London School of Public Relations (LSPR) Prita Kemal Gani dalam artikel yang sama berpendapat, kreativitas sebaiknya tidak membuat kegiatan PR selama bulan Ramadan terlepas dari tujuan utamanya menjalin silaturahmi dan membangun keakraban. Untuk memastikan itu, menurutnya, aktivitas PR selama bulan Ramadan tetap perlu direncanakan dengan matang. Bahkan, sebaiknya dimasukkan ke dalam kalender perencanaan tahunan. (jar)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI