Bagi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur Ramliyanto, struktur dan fungsi humas pemerintah tidak boleh terpisah. Mengapa?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Struktur dan peran humas pemerintah bagaikan jantung dan detaknya, keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur Ramliyanto saat menjadi pembicara GPR Conference yang diselenggarakan oleh HUMAS INDONESIA, bagian dari PR INDONESIA Group, bertema "Layakkah Humas Berada di Eselon 1?" di Jakarta, Kamis (22/2/2024).
Ramliyanto berbagi pengalamannya menghadapi permasalahan penyederhanaan birokrasi tiga tahun lalu, saat masih menjabat Kepala Biro Organisasi Pemprov Jawa Timur. Saat itu, lebih dari 1.100 struktur dipangkas menjadi nonstruktural, yang membuat situasi menjadi bagaikan “kiamat karier” bagi para pegawai pemerintah.
Perubahan kebijakan tersebut menyebabkan jabatan humas yang sebelumnya struktural berubah menjadi fungsional sebagai pranata humas. Hal ini menuai keluhan dari banyak organisasi, termasuk di Jawa Timur. “Banyak kepala daerah mengeluh menelepon saya," ujar Ramliyanto.
Jadi, apabila ada pertanyaan “Mana yang lebih penting bagi humas pemerintah: struktur atau peran?” Maka, jawabannya, keduanya sama penting. Struktur menyediakan wadah bagi humas untuk bekerja, sedangkan peran menentukan bagaimana humas menjalankan tugasnya. "Struktur itu penting, tapi peran humas lebih penting. Humas harus bisa berkomunikasi dengan baik dan membangun citra positif pemerintah," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah perlu mempertimbangkan kebutuhan struktur dan peran humas dalam membuat kebijakan. "Jangan sampai struktur humas dihapus, tapi peran humas tidak diperhatikan," katanya.
Tidak Optimal
Ramliyanto mencontohkan soal penghapusan jabatan struktural humas di rumah sakit yang dikhawatirkan akan membuat peran humas menjadi kurang efektif. Ketika itu para humas di salah satu rumah sakit di Jawa Timur mengeluh. Mereka menganggap bahwa struktur humas sangat penting, terutama dalam mempublikasikan informasi layanan publik. “Jika struktur humas diubah menjadi fungsional, dikhawatirkan kinerjanya tidak akan optimal,” ujarnya.
Menurutnya, struktur dan fungsi humas tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Justru, keduanya harus terus dikuatkan. “Struktur humas di rumah sakit penting karena mereka bertanggung jawab mempublikasikan informasi layanan publik. Fungsi humas juga harus diperkuat agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat,” tutup Ramliyanto. (jar)