Isu keberlanjutan menjadi salah satu isu penting di berbagai institusi saat ini. Untuk itu tim public relations (PR) harus turut ambil bagian, bagaimana caranya?
Oleh: Moch N Kurniawan, Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pada edisi sebelumnya, kita sudah mengupas tentang prinsip keberlanjutan dan topik material. Nah, pada artikel kali ini, saya akan mengangkat isu tentang koalisi keberlanjutan dan komunikasi. Apa itu?
Dalam praktiknya, saat ini kita melihat makin banyak institusi yang membentuk departemen khusus keberlanjutan, atau komite yang secara khusus mengelola inisiatif keberlanjutan. Komite ini terdiri dari berbagai departemen yang berkontribusi pada aspek keberlanjutan dan melapor kepada dewan direksi di bawah kepemimpinan direktur utama.
Di sisi lain, departemen yang bertanggung jawab terhadap komunikasi dan manajemen reputasi institusi juga berperan dalam aspek-aspek tertentu keberlanjutan. Contohnya, pelaporan dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan terkait penentuan topik material.
Koalisi ini dapat bersifat taktis atau strategis. Koalisi taktis terjadi ketika seluruh proses pengembangan kebijakan, penentuan topik material, koordinasi penanganan topik material, dan penyusunan Laporan Keberlanjutan dikelola langsung oleh Departemen Keberlanjutan. Sedangkan Departemen Komunikasi berfungsi sebagai penghubung antara institusi dan pemangku kepentingan saat menentukan topik material, merajut komunikasi reguler dengan para pemangku kepentingan, serta menyampaikan Laporan Keberlanjutan kepada mereka.