Humas tidak boleh ketinggalan zaman. Sebaliknya, harus mengikuti tren dan memanfaatkan momentum dalam menyampaikan informasi kepada publik.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Public relations (PR) bukan bagian dari mimpi Muhammad Aditya Yoma. Dulu, Yoma, begitu ia karib disapa, bercita-cita menjadi dokter hewan. Padahal, talentanya di bidang komunikasi sudah sangat kentara. Sejak kecil, ia dikenal senang pidato dan membaca puisi.
Minatnya terhadap dunia komunikasi baru tumbuh seiring dia beranjak dewasa. Pria asli Minang ini merupakan lulusan Diploma Sastra Inggris Politeknik Negeri Padang tahun 2018. Sejak kuliah, anak dari seorang ibu yang berprofesi sebagai perawat itu telah menunjukkan kecenderungan dalam hal membangun relasi dan bersosialisasi. Ia pernah tercatat sebagai ketua himpunan di kampusnya. Yoma bahkan pernah menjadi mentor untuk public speaking selama sebulan di Malaysia.
Setelah lulus kuliah, katanya kepada PR INDONESIA di Yogyakarta, Jumat (27/10/2023), ia sempat bekerja di Asuransi Jiwasraya. Pada 2019, dia mendapat kesempatan bergabung di kantor cabang BPJS Kesehatan Padang sebagai relationship officer. Setelah itu, pria yang mengidolakan Raditya Dika ini memutuskan untuk pindah ke KabanjaheBerastagi, Sumatera Utara, tepatnya di bawah kaki Gunung Sinabung. Di sana, ia menjadi staf kesekretariatan.