Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus aktif mengajak masyarakat untuk memerangi hoaks di Pemilu 2024.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Jelang pesta demokrasi tanggal 14 Februari mendatang, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengimbau seluruh komponen bangsa untuk ikut berpartisipasi menghadirkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 damai dan beradab.
Melalui kanal Instagram @kemenkominfo, Kamis (1/2/2024), Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan, akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai platform digital dalam upaya mencegah penyebaran konten negatif yang dapat mengganggu pelaksanaan Pemilu 2024.
Diketahui bahwa hoaks menjadi salah satu persoalan jelang Pemilu 2024. Dilansir dari Kominfo.go.id, Rabu (3/1/2024), Kemenkominfo telah menangani sebanyak 203 isu hoaks Pemilu 2024. Dalam hal ini, platform digital menjadi penyumbang hoaks terbanyak, dengan total 2.882 konten yang telah diidentifikasi dari berbagai platform.
Sejalan dengan itu, Budi dalam acara Literasi Digital Pemilu Damai Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/2/2024), turut memberikan panduan praktis bagi masyarakat agar tidak menjadi korban hoaks.
Menurutnya, masyarakat bisa terbebas dari hoaks dengan baca informasi secara hati-hati, ayo cek dulu kebenaran informasinya, dan stop informasi bohong. (BAS). “Tolong dingat-ingat ya, BAS!” ujarnya.
Di samping itu, Kemenkominfo juga telah meluncurkan gerakan Pemilu Damai, yang mengajak masyarakat menjadi pemilih cerdas serta tetap menjaga ruang digital agar sehat dan menyenangkan.
Dalam rangka mendukung gerakan tersebut, aktivasi di media sosial pun getol dilakukan. Salah satunya seperti membagikan tiga rumus menangani hoaks selama Pemilu 2024, melalui kanal Instagram @kemenkominfo, Rabu (31/1/2024), yang meliputi waspada dengan judul berita clickbait, memilih media dengan reputasi baik, dan jangan lupa untuk membandingkan suatu berita dengan sumber lainnya. (dlw)