Public relations (PR) memiliki peran yang sangat penting di dalam setiap organisasi maupun lembaga. Apa saja?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Public relations (PR) memiliki peran yang strategis dalam proses komunikasi setiap organisasi atau lembaga. Seperti disampaikan Scott M. Cutlip dkk dalam Firsan Nova di bukunya berjudul Crisis Public Relations: Strategi Public Relations Menghadapi Krisis, Mengelola Isu, Membangun Citra & Reputasi (2011), PR merupakan fungsi manajemen yang menjaga hubungan baik dan menguntungkan antara organisasi dan publik.
Pionir pendidikan PR di dunia itu menjelaskan, dalam menjaga hubungan baik diperlukan pemahaman yang sama antar berbagai pihak sehingga dapat menciptakan kepercayaan. Baik itu dari pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya.
Adapun peran penting PR dalam sebuah organisasi dirumuskan oleh Asosiasi Public Relations Amerika (PRSA) pada 6 November 1982 ke dalam lima poin. Berikut uraiannya seperti dilansir dari Aulia Luqman Aziz dalam jurnalnya yang berjudul Peran Public Relations (PR) Universitas Brawijaya dalam Era Badan Hukum Pendidikan Tinggi (PTN-BH):
1. Memberikan Saran
Dalam sebuah organisasi, PR berperan memberikan saran dan masukan pada seluruh tingkatan manajemen di organisasi tersebut, terkhusus yang memiliki hubungan dengan pengambilan keputusan kebijakan, arah komunikasi dan tindakan, serta keputusan atas tanggung jawab dan dampak sosial organisasi.
2. Melakukan Penelitian
Tidak hanya melakukan penelitian, tetapi PR juga berperan dalam pelaksanaan dan evaluasi secara periodik guna mencapai pemahaman publik yang diperlukan dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam praktiknya, kegiatan tersebut mencakup penggalangan dana, pemasaran, keuangan,hubungan karyawan, komunitas, pemerintah dan program lainnya.
3. Melakukan Perencanaan
Peran penting PR selanjutnya adalah melakukan perencanaan dan implementasi strategi organisasi, dalam upaya mengubah dan memengaruhi suatu kebijakan publik.
4. Melakukan Penentuan Tujuan
PR memiliki peran dalam menentukan tujuan, anggaran, perencanaan, perekrutan dan pelatihan kepada sumber daya manusia (SDM) yang ada. Hal ini juga diiringi dengan pengembangan sarana dan prasarana yang diperlukan.
5. Berpengetahuan Luas
Pengetahuan yang dibutuhkan praktisi PR mencakup seni berinteraksi, seni berkomunikasi, etika, sosiologi, ilmu politik, psikologi sosial, dan ekonomi. Selain itu, PR juga harus memiliki pengetahuan teknis mencakup analisa isu-isu publik, analisa opini publik, analisa pidato, analisa hubungan media, publikasi, produksi konten film dan konten video, produksi event tertentu, hubungan media, iklan korporat dan presentasi.
Itulah lima peran praktisi PR yang menjadikannya sangat penting bagi setiap organisasi atau lembaga. Bagaimana menurut Sobat PR? (dlw)