Program pencegahan stunting dan anak putus sekolah mewarnai presentasi para peserta kompetisi PR INDONESIA Awards (PRIA) 2024 Kategori Komunikaasi CSR, Jumat (17/2/2023). Bagaimana cara perusahan mengomunikasikan program tersebut?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Kebanyakan program corporate social responsibility (CSR) yang dijalankan oleh perusahaan hanya fokus mengatasi satu permasalahan. Misalnya, penghijauan untuk mengatasi masalah lingkungan, atau stunting sebagai salah satu permasalahan di bidang kesehatan.
Namun, peserta The 9th PR INDONESIA Awards (PRIA) 2024 kategori Komunikasi CSR menunjukkan agenda berbeda. Salah satunya PT Pertamina Patra Niaga FT Samarinda melalui program pemberdayaan Kampung KB Banggeris Wira Kencana.
Di hadapan dewan juri, Rabu (25/1/2024), Comcmunity Development Officer Pertamina Patra Niaga FT Samarinda Febrianti Soleh mengatakan, program tersebut ditujukan untuk menyelesaikan beberapa permasalahan di sebuah desa sekitar wilayah perusahaan, yakni stunting dan anak putus sekolah.
Febrianti menjelaskan, untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan menjalankan tujuh strategi komunikasi komprehensif.
Pertama, penyuluhan dan edukasi tentang topik keluarga balita, menu seimbang, bina keluarga remaja, pusat informasi dan konseling remaja, serta pusat bimbingan belajar. Kedua, melibatkan komunitas. Ketiga, bermitra dengan institusi lokal seperti puskemas, lembaga pendidikan, dan organisasi nonpemerintah.
Keempat, mengadakan event seperti lokakarya, lomba, dan kegiatan sosial lainnya. Kelima, melakukan monitoring dan evaluasi program melalui survei, wawancara, dan analisis data. Keenam, memanfaatkan platform media sosial untuk mendesiminasikan informasi lewat konten. Ketujuh, mengadakan forum diskusi yang bisa diikuti oleh warga kampung.
Lingkungan, ekonomi dan pendidikan
Agenda serupa juga dijalankan PT Pertamina Patra Niaga Soekarno Hatta Fuel Terminal and Hydrant Installation (SHAFTHI), melalui pemberdayaan Kampung Sirih Mekarsari. Perwakilan PT Pertamina Niaga SHAFTHI Alief Indra Pratama mengatakan, melalui program tersebut perusahaan berfokus pada tiga permasalahan. “Kita fokus pada program lingkungan, ekonomi, dan pendidikan,” ungkap Alief.
Pemberdayaan tersebut telah dimulai sejak tahun 2020 dan akan selesai di tahun 2025. Adapun dalam mengomunikasikan program, Pertamina Niaga SHAFTHI menggunakan pendekatan PESO (paid, earned, shared, dan owned media).
Alief menjelaskan, pemberdayaan di bidang lingkungan dilakukan lewat kegiatan bank sampah. Sementara di bidang ekonomi berupa edukasi budidaya tanaman sirih dan produksi keripik sirih bagi kelompok ibu kos. Sedangkan di bidang pendidikan berupa pembentukan berbagai organisasi dan kelembagaan.
PRIA 2024
PR INDONESIA Awards (PRIA) merupakan ajang kompetisi yang menilai kinerja kehumasan/PR di kementerian, lembaga, pemerintah daerah, perusahaan swasta nasional, multinasional, BUMN, anak usaha BUMN, BUMD, hingga perguruan tinggi.
Tahun ini, ajang yang sudah berlangsung selama kali kesembilan tersebut diikuti oleh 694 entri dari 190 institusi. Entri tersebut terentang dari kategori Owned Media, Kanal Digital, Manajemen Krisis, Laporan Tahunan, Program PR, Departemen PR, hingga Komunikasi CSR.
Seluruh karya peserta selanjutnya dinilai oleh 17 juri yang kompeten di bidangnya masing-masing. Khusus kategori Komunikasi CSR, tahun ini tercatat ada 148 entri yang masuk ke meja panitia. Setelah dilakukan seleksi, mereka yang lolos babak final berjumlah 64 entri.
Ikuti terus perkembangan informasi terkini terkait perjalanan kompetisi PRIA #9 hanya di www.prindonesia.co dan humasindonesia.id. (AZA)