Perlu pendekatan khusus untuk mengomunikasikan program corporate social responsibility (CSR) agar mendapat dukungan dari masyarakat. Salah satunya, melalui pendekatan komunikasi yang komprehensif seperti yang tercermin pada penjurian The 9th PR INDONESIA Awards (PRIA), Kamis (26/1/2023).
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pendekatan komunikasi yang komprehensif menjadi salah satu kunci keberhasilan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR). Hal inilah yang tercermin dari penjurian The 9th PR INDONESIA Awards (PRIA) di kategori Komunikasi CSR yang berlangsung secara hibrida, Kamis (25/1/2024).
PESO Model yang dipopulerkan oleh Gini Dietrich, penulis buku Spin Sucks, menjadi salah satu pendekatan yang umumnya dipilih oleh peserta dalam melakukan taktik komunikasi. PESO model itu sendiri merupakan akronim dari paid, earned, shared, owned. Contohnya, peserta dari IPB University.
Perguruan tinggi negeri yang dipimpin oleh Arif Satria sebagai Rektor tersebut menggunakan metode ini untuk mengomunikasikan program “One Village One CEO”. Program yang dikenal dengan nama OVOC ini bertujuan untuk membuat desa makin mandiri dengan cara optimalisasi potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam melalui Badan Usaha Milik Desa. Aktivitas ini gencar dikomunikasikan kepada masyarakat, termasuk mahasiswa sebagai stakeholder mereka.
Di hadapan juri, Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB University Handian Purwawangsa mengatakan, komunikasi intensif perlu dibangun dengan mahasiswa. Sebab, dalam kurun 3 – 6 bulan, mereka akan mendampingi masyarakat desa sebagai perpanjangan tangan para ahli IPB University. Mahasiswa yang terlibat dalam program ini setara dengan 21 SKS menempuh pembelajaran di luar program studi.
Strategi ini sukses meningkatkan antusiasme peserta. Selama 2023, mereka mencatat ada peningkatan jumlah pendaftar hingga lebih dari 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, pendekatan PESO Model juga berpengaruh signifikan terhadap outcomes. “Kami mendata ada 80 persen masyarakat memberikan dukungan positif terhadap program ini,” ujarnya.
Mengubah Stigma
Sementara bagi PT Pertamina Patra Niaga FT Bandung Group, taktik komunikasi menggunakan pendekatan PESO Model turut berkontribusi dalam menyukseskan program “Lentera Jiwa”. Yakni, program pelatihan yang dilakukan sesuai minat dan bakat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang telah pulih.
Dalam kaitannya, Tia Fitriani selaku perwakilan dari korporasi mengatakan, penting bagi korporasi untuk membangun pemahaman, hubungan, dan partisipasi aktif dari masyarakat guna menghilangkan stigma negatif di tengah masyarakat terkait ODGJ.
Salah satu cara yang dilakukan Tia dan tim adalah dengan menyebarkan informasi dan edukasi lebih luas melalui PESO model. Hasilnya, berdasarkan pengukuran dampak, jumlah ODGJ yang pulih dan berdaya menjadi 12 orang sepanjang tahun 2023.
PRIA 2024
PR INDONESIA Awards (PRIA) merupakan ajang kompetisi yang menilai kinerja kehumasan/PR di kementerian, lembaga, pemerintah daerah, perusahaan swasta nasional, multinasional, BUMN, anak usaha BUMN, BUMD, hingga perguruan tinggi.
Tahun ini, ajang yang sudah berlangsung selama kali kesembilan tersebut diikuti oleh 694 entri dari 190 institusi. Entri tersebut terentang dari kategori Owned Media, Kanal Digital, Manajemen Krisis, Laporan Tahunan, Program PR, Departemen PR, hingga Komunikasi CSR.
Seluruh karya peserta selanjutnya dinilai oleh 17 juri yang kompeten di bidangnya masing-masing. Khusus kategori Komunikasi CSR, tahun ini tercatat ada 148 entri yang masuk ke meja panitia. Setelah dilakukan seleksi, mereka yang lolos babak final berjumlah 64 entri.
Ikuti terus perkembangan informasi terkini terkait perjalanan kompetisi PRIA #9 hanya di www.prindonesia.co dan humasindonesia.id. (lth)