Tahun politik dengan segala ketidakpastiannya membuat para investor ragu dan khawatir. Namun, Bank DBS TPC punya cara untuk meredam kekhawatiran tersebut. Seperti apa?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Tahun politik dengan segala ketidakpastiannya membuat para investor ragu dan khawatir. Hal ini juga dirasakan oleh DBS Treasures Private Client (DBS TPC), bank manajemen kekayaan untuk nasabah eksklusif di Indonesia.
Di hadapan pewarta, dalam acara “Smart Talks: Shifting Currents” di Jakarta, Rabu (24/1/2024), Equities Specialist DBS Group Research Maynard Arif mengatakan, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sedikit banyak telah menimbulkan kekhawatiran investor di pasar modal. Banyak investor memilih menunda investasi hingga pemilu selesai.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pertumbuhan investasi memang cenderung melandai di tahun politik. Namun, Maynard meyakinkan, dampak dari pemilu bersifat jangka pendek, dan tidak akan berpengaruh signifikan di sisi ekonomi. “Selama damai, tidak ada surprise (kejutan), siapa saja yang menang Pemilu 2024, dampaknya bagi ekonomi tidak akan signifikan,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini dikarenakan kandidat pilpres sudah dikenal oleh investor. Bukan orang baru. “Justru yang penting adalah adalah menjaga pertumbuhan ekonomi pascapemilu,” imbuhnya.
Peran PR
Dalam kondisi seperti ini, public relations (PR) memiliki peran mengelola kekhawatiran investor. Termasuk mengomunikasikan isu yang mengemuka selama masa pemilu dengan tetap mengedepankan keberpihakan kepada nasabah.
Salah satunya, kata External Communication Group Strategic Marketing and Communication PT Bank DBS Indonesia Rifka Suryandari yang ditemui PR INDONESIA usai acara, dengan mengadakan acara Smart Talks. Acara ini diperuntukkan bagi para nasabah dengan tujuan agar mereka bisa mendapat panduan melalui materi yang dibawakan Chief Investment Officer Bank DBS Hou Wey Fook.
Selain itu, PR di Bank DBS juga berperan mengomunikasikan bahwa kondisi ekonomi dan bisnis dapat berjalan seperti biasa terlepas dari hasil Pemilu 2024 nanti. “Kami berharap dengan semakin matangnya demokrasi di Indonesia, tidak terlalu berdampak banyak kepada keberlanjutan bisnis,” imbuh alumnus Jurusan PR dari Deakin University, Australia.
Secara umum, PR Bank DBS diarahkan untuk senantiasa membantu perusahaan mencapai target-target dengan fokus kepada market apa pun kondisinya. Untuk perhatian terhadap isu lain di luar bisnis, katanya, difokuskan melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR).
Rifka menilai reputasi perusahaan diyakini akan ikut terbangun dan terjaga dengan dukungan proof points atau bukti nyata seperti testimoni kepuasan dan masukan dari nasabah, serta aspek lain seperti kegiatan CSR. (lth)