Dari pemaparan peserta penjurian sesi presentasi The 9th PR INDONESIA Awards (PRIA) hari kedua, Rabu (24/1/2024), terungkap bahwa program edukasi cukup ampuh untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO –Melalui pemahaman yang lebih baik, individu cenderung lebih peka dan aktif dalam mendukung perubahan positif di masyarakat. Hal itu diyakini sejumlah peserta ajang The 9th PR INDONESIA Awards (PRIA), yang menghadirkan program edukasi dalam sesi penjurian presentasi untuk kategori Departemen PR dan kategori Program PR, Rabu (24/1/2024).
Salah satunya program “Kuliah Merdeka 2.0” dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju, Palembang, Sumatera Selatan. Di hadapan juri, Siti Rachmi Indahsari mengatakan, program tersebut bertujuan mengedukasi 500 mahasiswa di Palembang, terkait pentingnya pengurangan emisi karbon demi mencapai net zero emission (NZE).
Perempuan yang menjabat Area Manager Communication, Relations & CSR itu menjelaskan, tim PR KPI menerapkan empat strategi meliputi penguatan konten, penekanan pada tindakan, interaktivitas dan partisipasi, serta evaluasi dan umpan balik untuk kesuksesan program.
Adapun saluran komunikasi program menggunakan pendekatan paid, shared, earned, dan owned media (PESO), dengan hasil memuaskan mencapai 82 persen berdasarkan pengukuran AMEC. Uji post terhadap outcomes mencatatkan peningkatan 50 persen dalam pemahaman terkait agenda NZE, dengan tingkat kepuasan mencapai 60 persen. Selain itu, 610 peserta mengaku siap melakukan aksi nyata.
Edukasi Melalui Kompetisi
Turut mengedepankan edukasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membawa program “Shot Video Competition #AnakMudaBisa” ke hadapan para juri. Plt. Kepala Grup Komunikasi Publik OJK Sekar Putih Djarot mengatakan, program yang dijalankan di media sosial tersebut menyasar generasi muda usia 17-34 tahun. Tujuannya meningkatkan awareness terkait keuangan, sekaligus mendorong produksi konten edukasi keuangan. “Generasi muda mayoritas menggunakan media sosial, sehingga kami memilih media sosial untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya.
Dalam mempromosikan program, OJK juga menggunakan pendekatan PESO, dengan memaksimalkan berbagai saluran komunikasi. Di antaranya media sosial dan website perusahaan. Kolaborasi dengan influencer turut dilakukan guna memperluas sebaran informasi.
Program edukasi milik lembaga resmi negara ini dapat dikatakan sukses, dengan diikuti oleh lebih 900 peserta. Selain itu, total jangkauan di media sosial mencapai 3,1 juta, dan total interaksi sebanyak 386 ribu dengan konten ber-hashtag #anakmudabisa. Pencapaian itu sejalan dengan pertumbuhan followers sebanyak 13.461 di Instagram, 1.589 di TikTok, dan 1.500 subscriber di YouTube.
PRIA 2024
PR INDONESIA Awards (PRIA) merupakan ajang kompetisi yang menilai kinerja kehumasan/PR di kementerian, lembaga, pemerintah daerah, perusahaan swasta nasional, multinasional, BUMN, anak usaha BUMN, BUMD, hingga perguruan tinggi.
Tahun ini, ajang yang sudah berlangsung selama kali kesembilan tersebut diikuti oleh 694 entri dari 190 institusi. Entri tersebut terentang dari kategori Owned Media, Kanal Digital, Manajemen Krisis, Laporan Tahunan, Program PR, Departemen PR, hingga Komunikasi CSR.
Seluruh karya peserta selanjutnya dinilai oleh 17 juri yang kompeten di bidangnya masing-masing. Ikuti terus perkembangan informasi terkini terkait perjalanan kompetisi PRIA #9 hanya di www.prindonesia.co dan humasindonesia.id. (jar)