Humas pemerintah harus dapat menyusun strategi komunikasi yang tepat dalam menyikapi derasnya konten digital di publik.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memengaruhi jumlah konten di berbagai platform digital. Praktisi humas harus pandai menyusun strategi komunikasi yang tepat.
Dilansir dari majalah PR INDONESIA Edisi 101/Th IX/Agustus 2023, Ika Mardiah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, mengatakan, ada empat modal utama yang harus dimiliki oleh humas pemerintah dalam menyusun strategi komunikasi di tengah banyaknya konten digital. Di antaranya:
1. Pencarian Fakta
Pada dasarnya pencarian fakta atau fact finding adalah menemukan data opini dan sikap publik pada program pemerintah. Dari fact finding ini, humas pemerintah harus menentukan indikator kesuksesan yang terukur dari sebuah strategi komunikasi, pemilihan target audiens, hingga pesan kunci yang tepat.
2. Penulisan Wara
Modal pertama tidak bisa berdiri sendiri, hal itu harus didukung dengan modal kedua, yakni penulisan wara (copywriting). Modal kedua ini di implementasikan melalui judul program, branding, sub-branding, tagline, dan teks. Untuk bisa mendapatkan dukungan publik, semua unsur tadi harus memuat narasi singkat, menarik, mudah diingat, membuat penasaran dan persuasif. Strategi ini dapat diimplementasikan dalam program pemerintah yang memiliki singkatan unik dan menarik.
3. Kolaborasi
Kolaborasi (collab) yang dilakukan dengan berbagai stakeholder dapat menjadi sarana untuk menggalang kekuatan dari sebuah strategi komunikasi melalui proses amplifikasi dan orkestrasi konten. Misalnya, pemerintah berkolaborasi dengan media, komunitas yang berkaitan dengan program, dan key opinion leader (KOL). Proses kolaborasi ini dapat memantik ide-ide kreatif yang diwujudkan ke dalam grafis dan videografis untuk menyebarluaskan kebermanfaatan sebuah program sampai akhirnya menjadi viral.
4. Evaluasi
Terakhir, evaluasi. Modal keempat ini bertujuan untuk mengukur dan menilai kematangan (maturity) dari strategi komunikasi. Data yang dihasilkan dari proses evaluasi ini, selanjutnya dapat menjadi data pijakan bagi praktisi humas untuk melakukan fact finding di strategi komunikasi berikutnya. Sehingga, keempat modal ini pada dasarnya merupakan tahapan berkelanjutan dan sirkular.
Itulah keempat modal utama penyusunan strategi komunikasi yang harus diketahui oleh praktisi humas pemerintah. Bagaimana menurut Sobat PR? (dlw)