Endang Unandar, Kepala Seksi Pengelolaan Berita Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Direktorat Jenderal Pajak (DJP), merangkum kompetensi yang dibutuhkan humas. Apa saja?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pesatnya perkembangan teknologi informasi mengubah cara kerja public relations (PR), termasuk humas pemerintah. Ekspektasi terhadap peran dan fungsi humas pun makin tinggi.
Menurut Endang Unandar, Kepala Seksi Pengelolaan Berita Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Direktorat Jenderal Pajak (DJP), ada empat kompetensi yang diperlukan humas saat ini. Berikut uraiannya:
1. Kemampuan Komunikasi
Dalam era digitalisasi, keterampilan berkomunikasi tetap menjadi fondasi utama. Endang menjelaskan, meskipun alat-alat digital mendominasi, komunikasi langsung atau tatap muka tetap sangat penting. Sebab ekspresi nonverbal seperti mimik wajah dan gerakan tubuh juga memiliki peran besar dalam keberhasilan menyampaikan pesan.
2. Kemampuan Negosiasi
Negosiasi menjadi kunci dalam kesuksesan program dan kebijakan organisasi. Bagi peraih gelar Master Administrasi Perpajakan dari Universitas Indonesia tahun 2007 ini, humas harus mampu bernegosiasi dengan berbagai pihak, termasuk media massa. Kemampuan menyampaikan informasi sehingga menjadi berita di media massa memerlukan negosiasi yang baik.
3. Kemampuan Riset
Humas perlu memiliki keterampilan riset yang andal guna merancang strategi komunikasi yang efektif. Melalui proses riset ini, humas dapat mengembangkan strategi komunikasi yang berdasarkan data yang terkumpul. “Semua proses ini melibatkan teknik riset, dokumentasi, dan interpretasi data,” katanya.
4. Berpikir Taktis dan Kemampuan Bahasa Asing
Menurut peraih Gold Winner Insan PR INDONESIA di ajang Jambore PR INDONESIA (JAMPIRO) #8 2022, humas harus memiliki kemampuan berpikir taktis untuk menemukan solusi atas permasalahan yang muncul. Kemampuan ini berguna untuk merespons, bersikap proaktif, atau tetap diam saat menghadapi isu. Praktisi humas juga kemampuan menguasai bahasa asing sebagai nilai tambah. Apalagi dalam konteks menjalin komunikasi dengan pihak asing atau internasional. (jar)