Untuk mewujudkan kemandirian produk nasional, khususnya pengembangan produk biofarmasetikal, farmasi dan alat kesehatan di dalam negeri, PT Bio Farma (Persero) menghimpun lintas sektor dalam Forum Riset Life Science Nasional (FRLN) di Jakarta, Kamis (25/8/2016). Sejak terbentuk 2011, ini adalah kali pertama forum tersebut melakukan penyesuaian nama yang sebelumnya Forum Riset Vaksin Nasional (FRVN).
Tercatat ada sekitar 400 periset/peneliti se-Indonesia dari universitas, pemerintah, dan Industri, khususnya periset dalam bidang vaksin dan life science hadir pada acara tersebut. Menurut Direktur Utama Bio Farma Iskandar, tidak ada cara lain mewujudkan harga obat dan vaksin yang murah, berdaya saing dan mandiri, kecuali lewat konsorsium riset. Di sinilah lintas sektor berkumpul.
Adapun fokus forum tahun ini antara lain melakukan diskusi capaian konsorsium dan working group untuk menghasilkan rekomendasi percepatan ke arah komersialisasi. Selanjutnya, hasil dan rekomendasi disampaikan kepada para stakeholder. Hal ini bertujuan agar percepatan komersialisasi produk life science dapat dikawal dengan baik.
Forum tersebut selain untuk menggalang persatuan, juga untuk meyakinkan publik bahwa bangsa yang kaya sumber daya alam ini mampu menjadi negara yang mandiri dan berdaya saing. “Sementara pemerintah membantu dari sisi kemudahan regulasi,” kata Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Dimyati. rtn