Sewindu PR INDONESIA membawa kenangan betapa panjangnya perjalanan media ini mengarungi ekosistem public relations yang penuh warna dan dinamika.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Ungkapan rasa syukur PR INDONESIA atas pencapaian selama delapan tahun yang dikemas dalam agenda Sewindu PR INDONESIA bertema “Sewindu Kami Mengabdi, untuk Komunikasi Negeri” di Jakarta, Kamis (21/9/2023), mendadak menjadi panggung nostalgia yang membangkitkan kenangan manis. Khususnya, kenangan mengenai perjalanan media dengan tagline “Beyond Reputation” ini di dalam ekosistem public relations (PR).
Peluncuran Majalah Edisi ke-100 PR INDONESIA yang disertai dengan penandatanganan sampul muka oleh para direksi, komisaris, PR INDONESIA Gurus, dan kolega yang selama ini selalu setia memberikan dukungan itu pun seolah membawa memori saat media ini diluncurkan kali perdana di Batam, Kepulauan Riau, 7 Februari 2015.
Tampak di antara para hadirin yang hadir malam itu berdecak kagum mengetahui media yang berangkat dari media konvesional ini mampu bertahan dan berkembang hingga sejauh ini. Terutama dalam menghadapi berbagai gelombang disrupsi dengan melakukan berbagai transformasi dan inovasi. Salah satu hadirin yang dimaksud adalah Prita Kemal Gani, founder dan CEO LSPR Communication and Business Intitute.
Selain menjadi saksi bisu, sosok Prita yang hari itu tampak anggun mengenakan kebaya berwarna merah jambu ini juga tak bisa terpisahkan dari PR INDONESIA. Dalam “prasasti” PR INDONESIA, namanya tercatat sebagai sampul muka edisi pertama majalah yang mengusung slogan “The Bridge of PR Knowledge” tersebut. Hingga saat ini, pandangan dan kepercayaan Prita tak pernah sedikit pun berubah terhadap media ini.
Menurutnya, media konvensional selalu memiliki makna dan peran vital di mata PR. Hal ini karena media konvensional berkaitan erat dengan tanggung jawab, etika, dan kredibilitas dalam menyampaikan informasi kepada publik. “Reputasi media konvensional tidak perlu diragukan. Mereka memiliki wartawanwartawan yang tersertifikasi dan selalu berkomitmen untuk menyajikan berita yang kredibel,” katanya.
Nilai Tambah
Pernyataan senada diungkapkan oleh Managing Director NEXUS Risk Mitigation and Strategic Communication Firsan Nova. Ia kembali mengenang pertemuan pertama dengan media yang dipimpin oleh Asmono Wikan tersebut saat lima tahun silam, untuk kali pertama, diundang mengisi acara PR INDONESIA. Sampai hari ini, ia mengaku masih terus mengikuti perjalanan PR INDONESIA. Seperti halnya Prita, ia juga menjadi saksi betapa media ini telah mengarungi begitu banyak kondisi mulai dari krisis ekonomi, pandemi, disrupsi media, hingga Gen Z. “Sebagai bentuk rasa kagum dan hormat, saya berjanji untuk selalu siap kapan pun teman-teman PR INDONESIA membutuhkan saya,” katanya.
Bagi penulis buku Dear Raya: The Untold Story of My PR Journey ini, PR INDONESIA tidak hanya berperan mengamplifikasi pesan dalam bentuk informasi atau berita, tapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk membawa industri ini berkembang dan bermanfaat bagi banyak orang. Ia juga menilai PR INDONESIA telah memberikan nilai tambah karena konsisten menjadi perekat bagi seluruh pelaku PR dari lintas sektor dan industri.
Interaktif
Founder & CEO CPROCOM Emilia Bassar adalah salah satu pembaca setia majalah ini. Ia mengaku dengan banyak membaca Majalah PR INDONESIA, ia jadi banyak mendapatkan tambahan wawasan tentang kepiaran. “PR INDONESIA juga membahas banyak pelajaran yang bersumber dari studi kasus dari beberapa perusahaan maupun instansi,” katanya. “Di dalamnya juga ada banyak pengalaman, pandangan, ide-ide kreatif dari para praktisi PR yang dikemas ke dalam tulisan yang menarik,” ujar perempuan yang kerap didapuk menjadi juri di berbagai ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh PR INDONESIA Group ini.
Ia juga mengacungkan jempol terhadap komitmen PR INDONESIA dalam menguatkan kompetensi praktisi PR melalui berbagai kegiatan training, workshop, konferensi, hingga awarding, agar kedudukan profesi ini makin strategi di dalam organisasi.
Manfaat dari penguatan kompetensi kepiaran ini turut dirasakan oleh Senior Analyst Corporate Communication PT Trakindo Utama Fakhri Nuraziz. Ia mengaku berbagai kegiatan yang dihadirkan PR INDONESIA sangat relevan dan sesuai dengan isu yang sedang berkembang di dunia PR. Di satu sisi, kegiatannya selalu terasa seru karena dihadirkan dengan pendekatan yang interaktif. “Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh PR INDONESIA menjadi wadah bagi kami para praktisi untuk saling berdialog dan bertukar pikiran,” ujar pria yang hari itu menjadi salah satu peserta plenary session PR INDONESIA Summit.
Adaptif
Menurut founder dan CEO Communications and Social Impact Advisor (VMCS) Advisory Indonesia Elvera N. Makki, semua wawasan dan kompetensi tersebut sangat diperlukan oleh para praktisi PR untuk menambah amunisi dalam menghadapi era yang makin menantang. Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi baik dari segi big data, kecerdasan buatan, hingga metaverse yang bakal membuka ruang baru bagi manusia dalam berinteraksi. Untuk itu, President International Association of Business Communicators (IABC) Indonesia ini mengajak PR untuk terus belajar, berevolusi, dan bertransformasi agar bisa terus relevan dengan forum-forum komunikasi yang makin canggih.
Ke depan, lanjut perempuan yang karib disapa Vera ini, tantangan PR adalah disinformasi dan hoaks. Di sinilah pentingnya PR melakukan riset dan berpikir kritis. Menurutnya, kedua hal tadi bermanfaat bagi PR ketika melakukan argumentasi dan persuasi. Riset juga dapat memberikan hasil akhir berupa data yang dapat digunakan untuk mempertahankan kredibilitas institusi.
Harapan juga datang dari Head of Corporate Secretary Indonesia Financial Group (IFG) Oktarina Dwidya Sistha. Ia berharap PR INDONESIA dapat membantu PR untuk lebih up-to-date dan lincah terhadap berbagai kondisi. Apalagi sekarang fungsi PR tak hanya sekadar mengelola media dari sisi siaran pers dan media gathering. Lebih dari itu, PR juga harus memahami audiens agar dapat menyampaikan informasi yang relevan dengan audiens yang menjadi sasaran. (rvh/rtn)