Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024 yang mendorong penerapan Environmental, Social, Governance (ESG). Apa saja manfaatnya?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah memasuki tahap penyampaian visi misi. Di antara ketiga kandidat, ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang mengangkat aspek environmental, social, governance (ESG) ke dalam visi misi mereka, topik yang selama dua tahun belakangan sedang menghangat baik di dunia global, tak terkecuali Indonesia.
Pasangan dengan nomor urut ketiga itu juga memasukkan unsur keberlanjutan ke dalam salah satu dari delapan misi mereka. Tepatnya, “Mempercepat Perwujudan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan Melalui Ekonomi Hijau dan Biru”.
Dalam kerangka misi Lingkungan Hidup Berkelanjutan tersebut mereka menguraikan enam poin kunci. Antara lain, pengurangan emisi gas rumah kaca, keseimbangan harmonis hutan, pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan, adaptasi dan mitigasi krisis iklim, penerapan ESG, dan Kampung Sadar Iklim (KadarKlim). “ESG adalah bagian tak terpisahkan dari sistem ekonomi dan keuangan,” tulis pasangan yang mendapat julukan Gafud dari warganet tersebut.
Mengutip jawapos.com, Deddy Yevri Sitorus, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud menegaskan, kedua calon memiliki komitmen dan perhatian yang lebih terhadap sektor lingkungan. Langkah strategis ini bertujuan untuk mendorong keadilan lingkungan dalam pengelolaan sumber daya alam demi keuntungan generasi mendatang.
Deddy menambahkan bahwa isu lingkungan sekarang mulai menarik perhatian berbagai kalangan, terutama anak muda. Dampaknya pun akan memengaruhi generasi di masa yang akan datang.
Lantas, mengapa konsep ESG begitu penting? Yuki Wardhana, Ketua Indonesia Environmental Scientist Association, saat mengisi diskusi Konvensi Humas Indonesia (KHI) di Semarang, 2 September 2023, mengatakan, aspek environmental, social, governance berkorelasi dengan daya tarik perusahaan di mata investor.
Pernyataan itu sejalan dengan temuan survei Principles for Responsible Investment (PRI) tahun 2020 – 2021 yang menunjukkan bahwa tren investasi mendukung bisnis yang memperhatikan ketiga aspek ESG. Wawasan ini diperkuat oleh survei World Report tahun 2022. Hasilnya, 80 persen investor cenderung memilih perusahaan yang telah mengadopsi ESG sebagai sasaran investasi.
Hasil serupa juga ditemukan dalam penelitian Oxford University tahun 2015. Dilansir Majalah PR INDONESIA Edisi 87/Juni 2022 berjudul “Peran PR dalam ESG”, penerapan ESG mampu meningkatkan kinerja bisnis perusahaan hingga 88%. Sementara harga saham emiten yang melaksanakan ESG bertumbuh sampai 80%.
Masih dari majalah tersebut, organisasi yang menerapkan nilai-nilai ESG dapat membuka pintu akses modal yang lebih besar, menjalin jejaring bisnis yang lebih luas, memperkuat brand korporat, bahkan meningkatkan loyalitas konsumen. “ESG adalah framework investasi yang membantu investor eksternal menilai kinerja dan risiko perusahaan,” kata Herry Ginanjar CEO dan pendiri etKomunika, pakar stakeholder management dan ESG, yang menjadi salah satu narasumber di edisi tersebut.
Herry saat mengisi PR MEET UP #26, pertengahan Maret 2022 juga mengatakan, rendahnya penerapan ESG dapat membuat organisasi kurang diminati oleh investor. Contoh, ketika perusahaan mobil listrik terkemuka asal Amerika Serikat, Tesla, memilih untuk berinvestasi di India. Para pengamat berspekulasi bahwa pilihan ini mungkin didasari oleh kualitas penerapan ESG di India yang dianggap lebih baik daripada di Indonesia. (jar)