Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jakarta Barat mengadakan program sosialisasi materi dasar perpajakan kepada civitas akademika di Universitas Esa Unggul di Jakarta, Selasa (31/10/2023).
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Sebagai wujud literasi dan edukasi tentang perpajakan kepada generasi muda, Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Barat mengadakan sosialisasi “Kite Belajar Pajak” kepada civitas akademika di Universitas Esa Unggul, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Upaya ini sejalan dengan penelitian Rizkiya Ayu Maulida berjudul Peran Humas Pemerintah pada Keterbukaan Informasi Publik di Era Digital (2020). Bahwa humas pemerintah memiliki tiga fungsi. Antara lain, source, surveillance, dan service.
Source artinya sumber informasi yang terpercaya. Sementara surveillance adalah mengawasi informasi yang beredar, sedangkan service bermakna memberikan informasi yang dibutuhkan publik serta menjadi fasilitator antara lembaga pemerintah dengan masyarakat.
Menurut Kepala KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua Sonny Zulijanto, upaya ini sekaligus bertujuan untuk menjadikan civitas kampus untuk menjadi jembatan bagi DJP dalam memberikan edukasi mengenai perpajakan kepada Wajib Pajak dan masyarakat. “Kami menilai jumlah pegawai DJP yang mencapai 46 ribu masih kurang untuk mengedukasi masyarakat. Untuk itu, kami memerlukan peran dan dukungan stakeholder, salah satunya perguruan tinggi,” katanya.
Ia melanjutkan, selama ini DJP telah melakukan berbagai kegiatan bersama perguruan tinggi melalui tax center-nya. Antara lain, kerja sama dalam melakukan pelatihan, penelitian akademik, sosialisasi perpajakan, penyediaan narasumber, hingga konsultasi perpajakan. Ke depan, perguruan tinggi melalui tax center diharapkan dapat meningkatkan perannya dalam menjembatani kepentingan DJP dan WP.
Tak hanya gencar melakukan edukasi mengenai perpajakan, DJP terus melakukan pembenahan dari sisi pelayanan maupun administrasi perpajakan. Salah satunya, dengan melakukan Pembaharuan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) untuk mempermudah proses bisnis perpajakan baik secara internal maupun bagi WP.
Perubahan besar tersebut tentunya mesti disebarluaskan kepada seluruh WP. Oleh karenanya, lanjut Sonny, mereka membutuhkan peran perguruan tinggi. Khususnya, dalam melakukan edukasi kepada WP melalui kegiatan tax center dan relawan pajak.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Universitas Esa Unggul Rilla Gantino menyambut baik kegiatan ini. “Kami memiliki 700 dosen dan 16.000 mahasiswa. Bersama dengan ini, saya juga mengajak peserta untuk bisa merangkul seluruh mahasiswa untuk turut berperan aktif meningkatkan kesadaran terkait pajak,” tutupnya. (mfp)