Untuk menjadi seorang komunikator andal, mahasiswa tak cukup hanya duduk di balik meja. Mereka perlu terjun langsung menyaksikan praktik di dunia profesional.
KEDIRI, PRINDONESIA.CO – Kunjungan akademik merupakan salah satu aktivasi yang penting dijalankan kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tujuannya agar mereka bisa menyelami denyut yang hidup di tengah dunia profesional, dan membuktikan sendiri implementasi teori yang diajarkan di kelas perkuliahan.
Seperti dilakukan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) UNISBA Blitar, lewat studi lapangan (stula) ke Pabrik Gula Meritjan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) di Kediri, dan Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya. Dalam kunjungan tersebut, 76 mahasiswa yang terlibat berkesempatan menyimak praktik komunikasi di industri.
SEVP Strategic Business PT SGN Dimas Eko Prasetyo misalnya, menjelaskan soal strategi komunikasi perusahaan dalam membangun citra dan menjalin hubungan baik dengan publik. “Kunci komunikasi perusahaan terletak pada relasi yang cair dengan media. Media bukan pihak yang harus dihindari, melainkan diajak bekerja sama,” tuturnya.
Sementara di Surabaya, para mahasiswa mendapat kesempatan berdiskusi dengan tim Biro Kesra Provinsi Jawa Timur terkait tantangan komunikasi dalam tugas penyampaian program-program pemerintah di tengah rendahnya literasi digital.
Demi Lulusan Siap Kerja
Daffa Ayu selaku ketua pelaksana stula menjelaskan, kegiatan tersebut menjadi langkah konkret untuk menjembatani pembelajaran di ruang kelas dengan realitas dunia kerja. “Adanya studi lapangan ini terus memberikan kami ruang untuk berdialog dan mengamati relevansi teori di kelas dengan praktik lapangan,” ujarnya
Secara keseluruhan, kegiatan stula yang dijalankan HIMAKOM UNISBA Blitar tersebut menegaskan bahwa pendidikan tinggi tidak hanya sekadar mencetak sarjana dengan hafalan teori. Meski, langkah semacam itu perlu digenapi dengan praktik kerja seperti lewat program magang. (eda)