Melalui kampanye #BelajarBeton PT Waskita Beton Precast Tbk mengajak masyarakat menjadi kontributor di laman resminya.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Untuk meningkatkan daya tarik dan membangun kesadartahuan terhadap brand, PT Waskita Beton Precast Tbk mengusung #BelajarBeton. Ini adalah program yang memungkinkan masyarakat umum untuk menjadi kontributor di laman resmi mereka, microsite belajarbeton.com.
Program inilah yang dihadirkan di hadapan dewan juri Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2023 kategori Program Kehumasan Pemerintah subkategori Lembaga, Rabu (18/10/2023). Juri Asmono Wikan lantas bertanya soal target audiens dari program ini. Indrakurnia, Manager Corporate Communication PT Waskita Beton Precast Tbk., mengatakan, program ini bertujuan untuk jangka panjang.
Oleh karenanya, mereka menyasar generasi muda, khususnya mahasiswa. “Kami ingin industri manufaktur berkembang dan marak ke depan. Maka, kami menyasar mahasiswa. Sebab, mereka adalah pengambil keputusan dalam perusahaan di masa yang akan datang,” ujarnya.
Selain mahasiswa, program ini juga menyasar akademisi dan publik secara luas. “Kami ingin laman ini menjadi kiblat dari berbagai ilmu mengenai teknis beton, manufaktur beton dan konstruksi di tanah air yang terpercaya,” katanya. Indra meyakinkan bahwa setiap artikel yang dimuat di laman resmi perusahaan sudah terlebih dulu dikurasi oleh tim humas.
“Top of Mind”
Sementara untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, mereka melakukan taktik komunikasi dengan pendekatan paid, earned, shared, owned media (PESO) Model. Dari sisi paid media mulai dari beriklan di media sosial, Google, melakukan kampanye media, dan media buying. Sementara earned media dengan cara melakukan media relations, media campaign, public contributor, goes to campus, hingga student visit plant.
Taktik komunikasi berikutnya melalui owned media dilakukan dengan mengunggah konten untuk podcast, video podcast, mini games, komik, poster dan lain-lain. Sedangkan dari shared media, mereka berkolaborasi dengan berbagai perusahaan intra dan antarindustri, komunikasi, kampus, jurnalis, dan influencer. Hasilnya, saat ini sudah ada 40 artikel dari kontributor yang dimuat ke dalam dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris.
AHI
AHI merupakan ajang kompetisi kinerja komunikasi dan keterbukaan informasi bagi lembaga publik (government public relations/GPR) pemerintah daerah, perguruan tinggi negeri, korporasi milik negara/daerah, dan badan layanan umum (BLU) se-Indonesia. Di tahun kelima penyelenggaraan, kali ini AHI mengusung tema besar “Keterbukaan Informasi untuk Keberlanjutan Badan Publik yang Bereputasi”.
Tahun ini, kompetisi yang diselenggarakan oleh HUMAS INDONESIA, bagian dari PR INDONESIA Group, diikuti oleh 211 entri dari 47 instansi yang berkompetisi selama dua hari berturut-turut dalam babak penjurian. Masing-masing 63 entri untuk sesi presentasi, sementara 148 entri lainnya untuk nonpresentasi.
Terdapat lima dewan juri yang diterjunkan untuk menilai karya-karya terbaik. Di antaranya, Asmono Wikan (Founder dan CEO HUMAS INDONESIA), Emilia Bassar (CEO CPROCOM), Fardila Astari (Direktur Komunikasi Rajawali Foundation), Arif Adi Kuswardono (Komisioner Komisi Informasi Pusat periode 2017 – 2021), dan Prof. Dorien Kartikawangi (Associate Professor dan Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya).
Ikuti terus perkembangan dan informasi terkini mengenai AHI 2023 hanya di humasindonesia.id dan prindonesia.co. (AZA)