Audit terhadap tiga aspek ini dapat memastikan strategi komunikasi relevan dan berdampak. Apa saja?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Dinamika lanskap komunikasi, pergeseran algoritma media sosial, kemunculan berbagai platform baru, hingga perilaku konsumen yang terus berubah telah menuntut setiap merek untuk adaptif.
Adapun untuk bisa menjaga relevansi sekaligus memastikan strategi komunikasi tetap berdampak, praktisi public relations (PR) perlu melakukan audit komunikasi secara berkala. Dalam konteks ini ada beberapa aspek yang perlu diaudit. Melansir dari PR Daily, Senin (3/3/2025), berikut uraiannya.
Audit media sosial dapat membantu praktisi PR memahami eksistensi organisasi yang diwakili. Dengan itu, strategi komunikasi pun dapat disesuaikan dengan platform yang tepat, konten yang sesuai minat audiens. Dengan kata lain, organisasi dimungkinkan untuk melakukan perombakan strategi menyesuaikan dengan kebutuhan audiens maupun tren.
2. Audit Media yang Diperoleh (Earned Media)
Media yang diperoleh (earned media) dalam konteks ini dapat berupa liputan dari media massa atau mention di kanal media sosial. Dengan melakukan audit melalui analisis pangsa media, narasi yang terbentuk dan pengetahuan akan posisi organisasi akan membantu tim PR menyusun strategi lebih komprehensif guna menjangkau media yang belum terjamah.
3. Audit Saluran Komunikasi Strategis
Kini, komunikasi perusahaan tidak lagi bersifat linear, melainkan terintegrasi lintas kanal. Oleh karena itu, aspek ini penting untuk mengidentifikasikasikan saluran mana yang memberikan dampak paling besar terhadap pencapaian tujuan komunikasi.
Demikian tiga aspek yang dapat diaudit untuk memastikan relevansi komunikasi. Semoga bisa menjadi pedoman, ya! (eda).