Organisasi tidak bisa berjalan sendiri untuk mengimplementasikan aspek keberlanjutan (sustainability). Perlu dukungan dan kolaborasi dengan semua pihak.
BALI, PRINDONESIA.CO – Aspek keberlanjutan atau sustainability sedang menjadi sorotan di dunia global, termasuk Indonesia. Diskusi ini pun berlanjut hingga ranah praktisi public relations (PR) se-Asia Tenggara di acara The 5th LSPR International Conference on Communication and Business (ICCB) di Denpasar, Bali, Jumat (25/9/2023).
Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk. Boy Kelana Soebroto, yang menjadi pembicara hari itu mengatakan, implementasi keberlanjutan membutuhkan peran dan kontribusi semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan.
Untuk pihak internal, misalnya, berkolaborasi dan melibatkan tim dari Human Capital, Corporate Social Responsibility (CSR), Sustainability, hingga Risk Management. Sementara di pihak eksternal turut melibatkan pelanggan hingga pemerintah. Pun demikian dengan Astra. “Sebagai komunikator, kita tidak bisa bekerja sendiri dalam menjalankan keberlanjutan, perlu adanya kolaborasi,” kata Boy, sapaan karibnya.
Apalagi, kata pria yang juga merupakan Ketua Umum Perhimpunan Humas Indonesia (PERHUMAS) itu, Astra merupakan korporasi besar yang menaungi tujuh lini bisnis dengan total 270 perusahaan. Korporasi yang berdiri tahun 1957 tersebut memiliki lebih dari 198 ribu karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di sinilah, ujar Boy, pekerjaan rumah seorang komunikator. Yakni, wajib memahami informasi terkait aspek keberlanjutan perusahaan. Informasi inilah yang kemudian akan disampaikan kepada publik. Di satu sisi, seorang PR juga harus memahami bahwa dalam menjalankan strategi keberlanjutan harus sejalan dengan strategi bisnis. “Keberlanjutan itu bukan hanya sekadar mencari keuntungan. Lebih dari itu, mesti membawa dampak bagi negara,” ujarnya.
Unsur Keterlibatan
Hal senada juga disampaikan oleh Academic Committeee for Innovation and Foreign Affairs Thailand PR Association Nutthaboon Pornrattanacharoen. Menurut Nutthaboon, salah satu aspek yang perlu diperhatikan ketika menjalankan upaya keberlanjutan adalah berkomunikasi dengan melibatkan para stakeholder. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga hubungan baik dengan para stakeholder dalam mengomunikasikan nilai-nilai keberlanjutan.
Tak hanya itu, Nutthaboon mengatakan, bahwa perusahaan mesti menciptakan komunikasi yang berdampak ketika mengampanyekan upaya keberlanjutan kepada publik. Caranya, dengan menjalin kemitraan dalam berkomunikasi antara praktisi PR, profesional, pemerintah, dengan masyarakat. (mfp)