JAKARTA, PRINDONESIA.CO - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berupaya untuk memberikan dukungan penuh terhadap kesetaraan bagi penyandang disabilitas dalam layanan perbankan, pengembangan, dan perekrutan tenaga kerja. Sebagai bank milik negara, BNI terus meningkatkan fitur dan pelayanan di outlet serta ATM-nya. Perseroan juga melaksanakan program pelatihan, pendampingan, dan rekrutmen khusus untuk penyandang disabilitas.

Komitmen ini ditegaskan dalam Seminar Customer Protection to Elevate Customer Experience yang dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan OJK Friderica Widyasari Dewi dan Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia. Ronny Venir, Direktur Network & Services BNI bersama Direksi, SEVP, dan pejabat BNI lainnya turut hadir pada acara tersebut di Menara BNI pada tanggal 10 Oktober 2023.

Pada kesempatan tersebut, Angkie memberikan apresiasi kepada BNI atas inisiatif dan program yang mendukung kesetaraan penyandang disabilitas. Dia berharap agar BNI dapat mempertahankan komitmen ini sehingga penyandang disabilitas memiliki lebih banyak kesempatan untuk memberikan kontribusi terbaik kepada negara. Salah satunya untuk posisi di call center. Perempuan lulusan Ilmu Komunikasi LSPR ini juga berharap supaya BNI terus konsisten melakukan rekrutmen penyandang disabilitas. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan OJK, Friderica Widyasari Dewi, ikut mengapresiasi langkah BNI dalam mendukung penyandang disabilitas dan menyediakan fasilitas yang ramah bagi mereka. Kiki, biasa Friderica Widyasari Dewi disapa, menegaskan bahwa inisiatif ini harus terus dijalankan untuk memperkuat peran penyandang disabilitas sebagai agen perubahan melalui penghapusan hambatan dan pemberian kesempatan bagi mereka untuk berpartisipasi dalam mewujudkan kemandirian dan membangun kepedulian bagi penyandang disabilitas di Indonesia.

Sementara itu, Ronny Venir menyampaikan bahwa BNI berkomitmen untuk menerapkan kebijakan lingkungan kerja yang menghormati setiap individu (respectful workplace policy/RWP), dengan fokus memberikan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas untuk belajar, berkembang, dan berkontribusi.

Ronny menekankan bahwa BNI terus memperkuat program rekrutmen penyandang disabilitas, termasuk melalui program perekrutan bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saat ini, BNI memiliki pegawai penyandang disabilitas mulai dari level non-pimpinan hingga level pimpinan. Ia menambahkan bahwa BNI berupaya menjadi perusahaan milik negara yang menjadi pelopor dalam menciptakan ekosistem RWP di lingkungan kerja. Dalam hal ini menyediakan berbagai fasilitas penunjang kerja yang ramah bagi penyandang disabilitas, seperti akses ramp, parkir khusus, lift, dan lainnya.

Tak hanya itu, BNI juga berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah disabilitas dengan menyediakan mesin ATM ramah disabilitas yang dilengkapi dengan headphone dan tombol dengan huruf Braille. Ini memungkinkan nasabah penyandang tuna netra untuk bertransaksi dengan nyaman. BNI juga telah mempersiapkan akses menuju Banking Hall atau Galeri ATM agar dapat dilalui oleh para penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda. Semua upaya ini merupakan bentuk komitmen dan aksi nyata BNI untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas. (jar)