Perubahan adalah bagian yang tak terelakkan dari kehidupan. Filsuf Yunani, Heraclitus, pernah berkata, “Satu-satunya hal yang tetap sama di dunia ini adalah perubahan.”
Oleh: Verlyana Hitipeuw, CEO & Principal Consultant Kiroyan Partners.
Pernyataan dari Heraclitus tersebut juga berlaku di dalam berbagai aspek kehidupan kita. Merangkul perubahan adalah hal yang penting untuk kemajuan dan adaptasi umat manusia. Salah satu perubahan yang kini kita hadapi adalah pesatnya perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Kemunculan AI telah menarik perhatian signifikan dan memicu perdebatan terkait potensi dan dampaknya terhadap masyarakat. Beberapa pihak memandang AI sebagai kekuatan disruptif yang dapat mengancam eksistensi manusia serta mampu menggantikan pekerjaan tradisional.
Kekhawatiran serupa mengenai keberadaan AI juga terjadi di dunia komunikasi. Isu mengenai AI akan benar-benar mengambil alih semua pekerjaan yang dapat dilakukan manusia juga masih menjadi pertanyaan terbuka. Sebagai seorang praktisi komunikasi, saya percaya bahwa kita harus terbuka terhadap berbagai kemungkinan baru. Kita harus menyadari bahwa setiap inovasi berpotensi membawa implikasi baik positif maupun negatif. Tentu hal ini juga akan berlaku untuk AI.