Siapa bilang mudah mendapatkan praktisi PR Spesialis Perbankan siap pakai, dengan kelengkapan segitiga kompetensi (kompetensi PR-Marketing PR-Perbankan). Tentu tidaklah mudah, mengapa?
Penempatan pegawai bank, khususnya bankir muda di unit kerja PR, sebenarnya tidak masalah bahkan semestinya menjadi keputusan tepat, karena tingkat pemahaman terhadap bisnis inti, proses bisnis dan kemampuan menafsirkan data analytic dan informasi finansial bank, merupakan modal penting dalam menunjang aktivitas PR dalam penyampaian informasi, publikasi dan komunikasi perbankan dengan stakeholders secara benar, jelas dan akurat.
Sayangnya, pengembangan kompetensi teknis kehumasan serta kompetensi strategis dalam perencanaan program kerja dan aspek manajerial kehumasan yang belum optimal–sebagai akibat belum terstrukturnya skema pengembangan level kompetensi PR bagi bankir muda– kerap menyebabkan pengorganisasian kerja-kerja kehumasan perbankan tidak maksimal. Sehingga memengaruhi produktivitas dan kualitas output kehumasan dalam mendukung bisnis bank.
Terutama di era digital PR saat ini, yang menuntut kemampuan PR beradaptasi dengan perkembangan big data dan pemanfaatan mesin kecerdasan buatan (AI), serta kemampuan melakukan analisa percakapan brand di media sosial. Kemampuan monitoring, analisis dan evaluasi sentimen publik di media sosial sangat dibutuhkan untuk memberikan insight dan rekomendasi cepat dan tepat kepada top management dalam menyikapi isu dan mengambil keputusan strategis terhadap kondisi aktual perkembangan reputasi dan brand.