Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjawab tantangan Pemilu 2024 sebagai peluang. Begini strateginya.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mempersiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi pesta demokrasi, Pemilu 2024. Langkah itu dilakukan karena kementerian yang dipimpin oleh Sandiaga Uno sebagai Menteri ini percaya terdapat peluang di balik setiap tantangan, bahkan di tahun politik sekalipun.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Strategi Komunikasi dan Kemitraan Deputi Bidang Pemasaran Direktorat Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf Dedi Ahmad Kurnia saat memberikan sambutan di Indonesia Communications Outlook Vol.2 di Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Untuk menangkap peluang di masa pemilu ini, Kemenparekraf mengusung strategi 3-Si. Strategi ini terinspirasi dari keberhasilan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bangkit dari krisis pandemi COVID-19. Ketiga Si yang dimaksud meliputi adaptasi, inovasi, dan kolaborasi.
Menurut Dedi, strategi adaptasi ada di urutan pertama karena dianggap krusial. “Untuk mengatasi perubahan dinamika sosial maupun politik perlu adaptasi,” katanya. Proses adaptasi itu dapat dilalui dengan baik apabila ada rencana navigasi dan strategi komunikasi alternatif untuk menghadapi segala situasi.
Strategi kedua, inovasi. Inovasi ini penting untuk menghadapi perkembangan digital yang sangat dinamis. Dalam upaya inovasi ini perlu didukung dengan literasi agar publik dapat teredukasi dengan baik. Catatan khusus pada strategi ini, Dedi menekankan agar invoasi harus dilakukan tanpa menghilangkan autentisitas.
Selain itu, ia melanjutkan, inovasi mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif juga harus mencakup upaya peningkatan user generator content di media sosial. Menurut Dedi, cara ini terbukti ampuh dalam mendukung brand komunikasi. Di masa depan, ia melanjutkan, konten tetap akan menjadi raja. Sebab, dari konten-konten itulah yang pada akhirnya memberikan dampak positif untuk meningkatkan reputasi Kemenparekraf.
Inovasi berikutnya yang perlu dilakukan adalah dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Mengutip kemenparekraf.go.id, Sandiaga Uno, dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (21/8/2023), mendorong pelaku industri kreatif di Indonesia untuk menciptakan produk atau solusi AI yang kreatif, berdampak, dan berkelanjutan. Sehingga, Menteri Sandi berharap Indonesia tidak hanya menjadi target pasar dan pengguna produk-produk AI. Tetapi, turut menjadi pemain dengan menciptakan produk dan inovasi AI yang mampu bersaing di pasar internasional.
Strategi selanjutnya adalah kolaborasi. Dedi mengatakan, di era digital seperti sekarang, kolaborasi merupakan kunci. Kendati demikian, kolaborasi harus menghasilkan hasil nyata untuk kemajuan bangsa dan negara. “Bukan kolaborasi hanya sebatas di atas dokumen,” ujarnya. Melalui tiga strategi ini, Kemenparekraf berharap dapat memberikan kontribusi positif di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Di samping, menjadi penyejuk di tengah gejolak pemilu. (jar)