Komunikasi Profetik Dan Pengembangan Prodi Ilmu Komunikasi UMI
PRINDONESIA.CO | Rabu, 12/03/2025
Komunikasi Profetik Dan Pengembangan Prodi Ilmu Komunikasi UMI
Seluruh Peserta pada Majelis Komunikasi dan Kuliah Umum Universitas Muslim Indonesia.
doc/fajar.co/id

MAKASSAR, PRINDONESIA.CO – Belum lama ini Program Studi (Prodi) Komunikasi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menggelar Majelis Komunikasi dan Kuliah Umum bertajuk “Komunikasi Profetik di Era Digital: Inspirasi Ramadhan untuk Peradaban” di Auditorium Al-Jibra UMI, Senin (10/3/2025), dengan menghadirkan Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (Unpad) Prof. Deddy Mulyana.

Dalam kesempatan itu Prof. Deddy menjelaskan, komunikasi profetik dapat menjadi pedoman dalam menghadapi dinamika era digital. Ia mengatakan, komunikasi yang dijalankan dewasa ini harus melibatkan aspek etika, nilai moral, dan kesadaran akan dampak sosial. “Kecepatan informasi membuat kita terkadang lupa untuk memilah dan merenungkan pesan yang kita terima dan sampaikan. Oleh karena itu, dibutuhkan komunikasi yang baik dengan memerhatikan kapan dan bagaimana pesan itu dikomunikasikan,” ujarnya.

Selaras dengan Prof. Deddy, Wakil Dekan I Fakultas Sastra, Ilmu Komunikasi dan Pendidikan  (FSIKP) UMI Dr. Abd Majid menilai, dinamika era digital hari ini sejatinya datang dengan tantangan sekaligus peluang. “Pemahaman yang baik tentang komunikasi profetik dapat menjadi pedoman dalam membangun peradaban yang lebih baik,” ucapnya menyoroti peluang yang bisa dimanfaatkan.

Dikutip dari jurnal Peran Komunikasi Profetik Dalam Pembentukan Etika Publik Masyarakat Madani Perspektif Al-Qur’an (2021) karya Abdul Rasyid, konsep komunikasi profetik sejatinya berkaitan dengan pola komunikasi Nabi Muhammad SAW yang berfokus pada nilai egaliter alias sederajat, toleransi, kelembutan, kemurahan, dan nilai spiritualitas.

Dalam implementasinya, mengacu pada Aswad et.al (2022) dalam jurnal Konsep Komunikasi Profetik (Kenabian) Sebagai Strategi Dakwah, komunikasi profetik dapat menjadi semacam suntikan bagi perkembangan teknologi komunikasi agar dapat terintegrasi dengan kaidah komunikasi kenabian, yang berperan penting dalam akselerasi perubahan peradaban.

Sementara itu, dikutip dari Kumparan, Rabu (7/10/2020), dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) Subhan menjelaskan, komunikasi profetik dapat pula menjadi salah satu solusi atas beragam masalah di dunia digital kiwari. Menurutnya, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, hingga pornografi, dapat diatasi dengan komunikasi profetik yang terarah.

Pengembangan Ilmu Komunikasi

Melengkapi bahasan dalam Majelis Komunikasi dan Kuliah Umum, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FSIKP UMI Dr. Zelfia menilai, kolaborasi seperti terwujud dalam kegiatan ini merupakan hal penting bagi pengembangan Ilmu Komunikasi. “Prodi hanya sebagai wadah,” ujarnya menegaskan kalau sejatinya tidak ada sekat untuk pertukaran ide. 

Oleh karena itu, lanjutnya, untuk tahun ini Prodi Ilmu Komunikasi FSIKP UMI akan menggagas pengembangan sains atau studi intensif komunikasi. Tujuannya, kata Dr. Zelfia, untuk memperdalam pemahaman mahasiswa terkait kajian komunikasi secara ilmiah dan aplikatif. “Mahasiswa akan dilibatkan sebagai asisten sains yang tidak hanya mendalami komunikasi, tetapi juga bisa mengajar Al-Qur’an,” pungkasnya. (eda)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI