Pasangan Wali Kota Semarang Agustin-Iswar Luncurkan Program 100 Hari
PRINDONESIA.CO | Selasa, 11/03/2025
Pasangan Wali Kota Semarang Agustin-Iswar Luncurkan Program 100 Hari
Wali Kota Semarang Agustina meluncurkan program 100 hari di sela tinjauan perbaikan Jalan KH Ahmad Dahlan, Jumat (7/3/2025).
dok. Pemerintah Kota Semarang

SEMARANG, PRINDONESIA.CO - Wali Kota Semarang Agustina bersama Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin meluncurkan program kerja 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Agustina menyebut, ada tiga sektor yang menjadi prioritas. Di antaranya perbaikan infrastruktur, penanganan sampah, dan akses pelayanan kesehatan. Menurutnya, ketiga hal tersebut merupakan tantangan dalam memastikan peningkatan kualitas hidup masyarakat Kota Semarang.

Untuk awalan, Agustina mengatakan, dirinya akan memastikan percepatan penyelesaian pembangunan infrastuktur guna mendukung mobilitas penduduk. Dalam konteks ini seluruh jajaran akan didorong untuk bergerak cepat dalam menangani atau merespons keluhan masyarakat. "Saya menekankan untuk menjadikan keluhan masyarakat terkait infrastruktur di media sosial, entah media sosial milik saya pribadi, Pemkot Semarang, atau yang masuk ke akun kepala OPD untuk segera ditindaklanjuti dan diselesaikan," kata Agustina di sela-sela tinjauan perbaikan jalan sekitar Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Pekunden, Kota Semarang, Jumat (7/3/2025).

Agustina menjelaskan, meski efisiensi anggaran menjadi perhatian utama pemerintah saat ini, tetapi pihaknya tetap akan menjalankan tugas dengan anggaran yang tersedia tanpa mengurangi kualitas dan manfaat bagi masyarakat. "Memang ada beberapa hal yang tidak tersedia, seperti biaya pemeliharaan yang kurang banyak. Justru itu, kami segera melakukan penyesuaian dan perubahan agar gangguan seperti jalan berlubang, jalan rusak, atau penutup-penutup jalan yang hilang bisa terselesaikan," tambahnya.

Lebih lanjut, Agustina menegaskan bahwa setiap proyek yang dijalankan akan tetap mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas. "Kami bertekad membantu masyarakat dengan cara-cara yang baik. Dan saya pastikan penggunaan anggarannya benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan memenuhi ketepatan standar akuntabilitas," ujarnya.

Masyarakat Menjadi Prioritas

Pernyataan Agustina di atas menjadi jawaban atas pertanyaan mengenai pengurangan anggaran di beberapa sektor di Pemkot Semarang, berikut keterkaitannya dengan kebijakan pemerintah yang tengah dijalankannya. "Tentu ada pos-pos yang dikurangi, seperti perjalanan dinas maupun makan minum kegiatan. Penyesuaian anggaran tetap diselaraskan dengan tiga hal, yakni visi misi pemerintah pusat, visi misi pemerintah provinsi, dan visi misi kami. Dan semuanya ini didedikasikan khusus untuk masyarakat," imbuhnya.

Selain infrastruktur, Agustina mengatakan target 100 hari pertamanya yang kedua adalah Semarang Bersih. Ia menjelaskan, guna mengurangi pembuangan sampah, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang akan menjadi agen percontohan pengelolaan pilah sampah dari rumah tempat tinggalnya masing-masing maupun di tingkat RT. "Mulai sekarang, para pejabat eselon 2 dan eselon 3 harus disiplin dalam memilah dan mengelola sampah dari rumah. Kemudian, para istri pejabat harus menjadi bagian dari PKK yang merupakan garda terdepan proses pilah sampah di tingkat RT," lanjutnya.

Dengan konsep pendekatan keteladanan ASN kepada masyarakat, Agustina berharap dapat menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, dan juga menghasilkan sampah yang bernilai ekonomi. "Kebersihan dan keindahan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Tanpa kebersamaan hal tersebut tidak akan terwujud," tegasnya.

Lebih lanjut Agustina menerangkan, sektor kesehatan juga menjadi salah satu program prioritasnya. Dalam konteks ini ia menargetkan prioritas kenaikan cakupan Universal Health Coverage (UHC) untuk seluruh masyarakat Kota Semarang. Meski, dirinya mengakui masih perlu pembahasan lebih lanjut untuk mematangkan pemanfaatan program tersebut. "Secepatnya akan kami sampaikan ke teman-teman media data resmi kebutuhan anggaran untuk UHC ini. Harapannya jelas bisa meng-cover lebih banyak lagi. Namun, tetap harus mempertimbangkan alokasi dan kebutuhan anggaran yang ada untuk infrastruktur, kesehatan, UMKM, hingga pendidikan, salah satunya beasiswa untuk anak sekolah yang SPP-nya nunggak di sekolah swasta," ucapnya.

Seratus hari pertama bagi Agustina bersama Iswar Aminuddin akan menjadi langkah awal perubahan besar untuk mendorong Kota Semarang menjadi pusat ekonomi yang maju, berkeadilan sosial, lestari, dan inklusi. Dengan semangat kerja sama dan kolaborasi, Agustina mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung dan mengawal setiap kebijakan guna mewujudkan Kota Semarang yang memberdayakan, nyaman, aman, dan berkelanjutan. "Mohon doa restunya agar kami bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan demi kesejahteraan masyarakat Kota Semarang," pungkasnya. (adv)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI