JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Elvera N. Makki, President International Association of Business Communicators (IABC) Indonesia, menekankan pentingnya praktisi public relations (PR) memahami tentang bisnis keberlanjutan. Pernyataan ini diungkapkan Elvera di hadapan peserta PR INDONESIA Summit sesi "Plenary I: Optimizing, Reputation, Suistainable", di Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Vera menjelaskan bahwa PR harus menunjukkan peran mereka secara strategis dalam membantu menyusun kebijakan manajemen perusahaan. Hal ini dilakukan dengan mengambil inisiatif untuk berdiskusi dengan divisi lain dalam mendukung keberlanjutan tersebut. “Kita dapat mengajak manajemen atau divisi yang berbeda-beda. Membicarakan inovasi mulai dari sisi finansial hingga teknologi, apa yang digunakan dalam mendukung keberlanjutan perusahaan,” ujar Vera.

Hal ini bertujuan agar PR tidak hanya fokus pada pembuatan siaran pers, melainkan juga berperan secara strategis dalam perusahaan. Sehingga PR tidak lagi harus bergantung pada tim marketing, sales, atau pengembangan produk.

Lalu, bagaimana strategi PR dalam mendukung praktik keberlanjutan dan inovasi? Pertama adalah keterlibatan dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder). Perempuan yang juga menjabat sebagai founder & CEO VMCS Communications and Social Impact Advisor itu, menjelaskan pentingnya mengomunikasikan kepada stakeholder tentang komitmen perusahaan terhadap environment, social, and government (ESG). Kedua, mengomunikasikan isu tersebut dengan menggunakan gaya bercerita (storytelling).

Ketiga, mempromosikan inovasi dan melaksanakan praktik terbaik. Jadi, PR terus berdiskusi dengan berbagai divisi di dalam perusahaan untuk mengetahui lebih banyak inovasi. Informasi tersebut membantu PR untuk mempromosikannya ke media. Cara ini membantu perusahaan mendapatkan eksposur yang baik, dan akhirnya meningkatkan kredibilitas.

Selanjutnya, transparansi dan pelaporan. PR harus berperan dalam pembuatan laporan tahunan atau laporan keberlanjutan (sustainability report), laporan dampak (impact report). “PR membantu membuat narasi menjadi baik,” ujarnya.

Selain itu, pentingnya keterlibatan karyawan (employe engagement). Ia mengingatkan agar tidak cuma menjaga hubungan baik dengan media, tetapi juga dengan karyawan. Karyawan perlu memahami apa inovasi yang dilakukan perusahaan terkait bisnis keberlanjutan. Strategi selanjutnya advokasi dan kemitraan (advocacy and partnership). “Penting bermitra dengan non governmental organization (NGO),” sambungnya.

Kepatuhan terhadap hukum dan regulasi (legal and regulatory compliance) juga menjadi salah satu strategi penting. Vera mengingatkan agar PR ikut menjaga segala tindakan hukum terkait klaim yang telah dilakukan oleh perusahaan. Namun tidak ketinggalan untuk melakukan mitigasi risiko supaya perusahaan terhindar dari krisis.

Sepuluh, kampanye edukasi juga penting untuk media. Selain menjaga hubungan baik, PR harus memberikan kesadaran kepada wartawan tentang apa yang sudah dilakukan oleh perusahaan. “Terkadang wartawan suka salah menyebut nama brand,” sambungnya.

Dan yang terakhir, tentu saja, PR perlu membangun kepercayaan dan kredibilitas. Vera mengungkapkan cara mudah membangun kedua hal tersebut adalah melalui upaya keberlanjutan ini. (jar)