Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid mengatakan, penandatanganan MoU tersebut selaras dengan target perluasan Program Makmur di 190 ribu hektare (ha) lahan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Petrokimia Gresik menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Sinergi Gula Nasional, PT Rajawali I, dan Perusahaan Gula (PG) Candi Baru, beberapa waktu lalu di Gresik, Jawa Timur, sebagai komitmen untuk mendukung swasembada pangan nasional khususnya produksi gula.
Dijelaskan oleh Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid, Jumat (14/2/2025), penandatanganan MoU tersebut selaras dengan target perluasan Program Makmur di 190 ribu hektare (ha) lahan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya direalisasikan untuk komoditas tebu yang tiap tahunnya juga terus meningkat.
"Melalui kerja sama ini, Petrokimia Gresik berupaya memperluas manfaat Program Makmur yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian sebagai komitmen perusahaan untuk mendukung visi Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto dalam program Asta Cita yang salah satu fokusnya yaitu swasembada pangan nasional," jelasnya.
Selain itu, lanjut Robby, kerja sama tersebut sekaligus menjadi bentuk dukungan perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia itu untuk mengejar swasembada gula konsumsi yang ditarget pemerintah pada tahun 2028, dan swasembada gula industri tahun 2030.
Kerja sama Petrokimia Gresik dengan sejumlah perusahaan gula nasional dalam Program Makmur telah berjalan sejak awal program ini diinisiasi Kementerian BUMN pada 2021. Di awal kerja sama, realisasi Program Makmur mencapai 6.747 ha. Kemudian di tahun 2022 dapat menjalankan kolaborasi di lahan 47.700 ha. Masuk 2023 menjadi seluas 53.888 ha, dan tahun 2024 di lahan 60.501 ha. Di tahun ini Robby memastikan realisasinya akan meningkat lagi.
"Kami sangat mengapresiasi kerja sama luar biasa yang telah terjalin selama ini. Capaian ini tidak lepas dari kontribusi dan sinergi dari berbagai pihak yang terlibat dalam program ini," ujar Robby.
Adapun untuk realisasi Program Makmur, pada tahun 2024 seluas 170.295 ha atau 129 persen dari target yang ditetapkan seluas 132.000 ha. Realisasi tersebut dijalankan untuk berbagai komoditas. Terbanyak pada komoditas tebu, kemudian padi, hortikultura, jagung, kelapa sawit, bawang merah, jeruk, dan jeruk nipis.
Realisasi tersebut dijalankan dengan melibatkan 60.588 petani yang tersebar di berbagai daerah. Antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Bali Nusa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi
Untuk mengoptimalkan kebermanfaatan Program Makmur, khususnya dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, Petrokimia Gresik juga bekerja sama dengan Institut Teknologi Sawit Indonesia dan Politeknik LPP Yogyakarta dalam rangka meningkatkan kapasitas dan efektivitas Program Makmur melalui riset dan edukasi yang lebih mendalam.
"Mahasiswa juga diberi kesempatan untuk melakukan pendampingan seperti Taruna Makmur yang selama ini berjalan. Kolaborasi ini untuk mendukung percepatan swasembada pangan dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan sektor pertanian, perkebunan, serta kesejahteraan masyarakat secara luas," pungkas Robby. (adv)