Penjurian Insan PR 2023: Orkestrasi Komunikasi adalah Kunci
PRINDONESIA.CO | Rabu, 13/09/2023 | 1.169
Penjurian Insan PR 2023: Orkestrasi Komunikasi adalah Kunci
Penjurian Insan PR INDONESIA di Jakarta, Rabu (13/9/2023)
Fahmi/PR INDONESIA

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Bagi para dewan juri, penjurian Insan PR INDONESIA kali ini bak ajang reuni. Keempat srikandi di bidang public relations (PR) yang didapuk menjadi juri tersebut baru berjumpa lagi di ajang tahunan, Jambore PR INDONESIA (JAMPIRO), yang diselenggarakan oleh PR INDONESIA. Kompetisi yang sudah berlangsung kali kesembilan ini berlangsung secara hibrida di Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Mereka adalah Direktur Komunikasi dan Hubungan Alumni SBM ITB Nurlaela Arief, Direktur LSP3 Manajemen Komunikasi Magdalena Wenas, dosen Universitas Mercu Buana Irmulansati Tomohardjo, dan President of Prominent PR Ika Sastrosoebroto. Suasana semakin hangat saat founder dan CEO PR INDONESIA Asmono Wikan tiba ke lokasi penjurian di Jakarta, usai menjalankan tugas sebagai Anggota Dewan Pers di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Dalam sambutannya, Asmono mengatakan, inilah saatnya peserta menunjukkan kinerja kepiaran mereka selama ini. “Kami meyakini bahwa kinerja para Insan PR INDONESIA berpengaruh dalam pencapaian reputasi institusi masing-masing,” ujarnya.

“Agenda Setting”

Dalam penjurian itu, para peserta sepakat bahwa orkestrasi sangat penting bagi kesuksesan strategi komunikasi. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Manager Strategi Komunikasi Korporat PT PLN (Persero) Richardus Sigit Pandhu Kusumawardhana. Ia mengatakan, kinerja komunikasi perusahaan-perusahaan BUMN diukur dari agenda setting. “Berdasarkan audit, saat pemeringkatan antar perusahaan BUMN, jumlah pembicaraan tentang PLN di media sosial menduduki peringkat keempat,” kata Richardus.

Setelah ditelusuri, ternyata penyebabnya adalah ketidakselarasan komunikasi. Untuk mengatasi hal tersebut, Richardus mengawal komunikasi terintegrasi dan mengorkestrasi komunikasi. Upaya tersebut menuai hasil positif. Di bulan Juli 2023, PLN meraih peringkat pertama di antara BUMN lainnya.

Upaya orkestrasi komunikasi ini turut melibatkan Officer Strategi Komunikasi PLN Santika Aristi. Ia berperan merancang strategi komunikasi yang selaras yang mencakup narasi tunggal, pesan kunci, penjadwalan konten, hingga strategi amplifikasi. “Saya juga mengintegrasikan kampanye di media konvensional dan digital,” kata Santika seraya menambahkan bahwa dirinya juga mengawal agar program ini benar-benar bisa diimplementasikan lewat konsolidasi bersama unit dan anak usaha.

Integrasi komunikasi juga dilakukan oleh Doddy Zulkifli Indra Atmaja, Pranata Humas Ahli Muda sekaligus Subkoordinator Humas pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Doddy mengintegrasikan kegiatan media relations, internal relations, event, press tour, konferensi pers, dan membuat siaran pers.

Penjelasan Doddy mengundang pertanyaan juri. Salah satu juri Insan PR INDONESIA Nurlaela Arief bertanya tentang cara menarik media agar bersedia meliput riset perguruan tinggi. Doddy menjawab, salah satu caranya adalah dengan mengadakan pameran (expo) di Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. “Expo ini merupakan ajang pertemuan antara inovator dan industri,” katanya.

Mitigasi Isu Negatif

Salah satu peserta, Yayat Hendayana juga menjelaskan perannya sebagai Pranata Humas Ahli Madya. Ia merupakan penanggung jawab di ajang Anugerah Humas Diktiristek. Selain itu, Yayat juga diketahui merupakan pengelola siniar (podcast) DIKTI Menyapa. “Saya juga mengelola aplikasi omnichannel yang mengintegrasikan kanal-kanal di media sosial,” imbuh pria yang telah menulis dua buku ini.

Untuk memitigasi isu negatif, tim humas Ditjen Diktiristek membuat sebuah buku saku yang berisi frequently asked questions (FAQ). Buku ini berguna untuk memberi informasi, jika ada beasiswa yang bermasalah. “Sering kali beasiswa tidak tersalurkan karena mahasiswa menggunakan rekening yang bukan atas namanya,” kata Yayat. Adapun untuk mengakomodasi komunikasi dua arah, instansinya menyediakan grup WhatsApp antara perguruan tinggi dan pihak mahasiswa penerima beasiswa.

IPB University memiliki cara tersendiri dalam mengelola isu. Sejak empat tahun lalu, tim humas IPB membuat komunitas Pakar IPB yang terdiri dari para dosen dan peneliti. Kepala Bagian Humas IPB Siti Nuryati mengatakan ia dan tim akan membuat agenda setting dengan memperkirakan isu selama setahun ke depan. “Di samping itu, pakar IPB juga menjadi mitra kami untuk merespons isu yang datang secara tiba-tiba,” katanya. (rvh)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI