BANDUNG, PRINDONESIA.CO- Dewasa ini, influencer (pemengaruh) dan content creator (pembuat konten) tidak hanya menjadi penentu tren konten di media sosial. Dalam perkembangannya, mereka bahkan telah memantapkan peran penting bagi pertumbuhan suatu brand.

Fenomena itu yang menurut Social Media Manager VERO PR Agency Ahmad Sofyan, menuntut praktisi public relations kiwari untuk dapat mengintegrasikan peran mereka ke dalam strategi komunikasi secara tepat guna.

Sofyan menyebut, era digital yang menyebabkan pergeseran pola belanja masyarakat Indonesia menjadi serba online, adalah faktor utama yang mengukuhkan peran penting influencer dan content creator bagi suatu brand.

Oleh karena itu, dalam sesi workshop Satu Dekade PR INDONESIA Awards (PRIA) 2025 bertajuk 360° Influencer: Mengelola Komunikasi Berdampak untuk Keberlanjutan Organisasi yang dibawakannya, Selasa (25/2/2025) Sofyan mengajak para peserta untuk menyusun strategi kampanye komunikasi bersama influencer dengan berlandaskan kepada tiga model konten yang sedang menjadi tren, “hopeless core, carousel photo, dan storytelling, itu tiga besar konten yang sekarang memikat perhatian publik,” ujarnya memberi opsi.

Ketepatan dan Logis

Sambil para peserta mulai berkelompok merancang strategi, Senior Manager Creative KOL Communications VERO PR Agency Adisty Primatya menekankan, pemilihan influencer yang tepat merupakan kunci keberhasilan kampanye komunikasi. Selain itu, mengutip data, Adisty menjelaskan, sebanyak 68 persen konsumen condong kepada konten yang mengandung pengalaman personal.

Adapun dalam praktiknya, imbuh Adisty, penting bagi praktisi PR untuk menggunakan pendekatan AIDA (attention, interest, desire, dan action). Namun, perlu pula dipastikan bahwa kampanye komunikasi yang digagas bersama influencer bersifat logis dan dapat diukur. “Keempat tahap tersebut akan efektif dan berhasil diterapkan dalam konten yang menggunakan pendekatan melalui story telling,” pungkasnya. (nyk)