Keberadaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memunculkan dua sisi dampak: positif dan negatif. Lantas, bagaimana praktisi public relations (PR) mesti bersikap?
Teknologi berbasis artificial intelligence (AI) yang menawarkan beragam kemudahan membuat keberadaannya mudah diterima oleh masyarakat dari berbagai disiplin ilmu dan sektor. Kecerdasan buatan ini dinilai mampu membantu manusia menghemat waktu karena dapat menyelesaikan pekerjaan yang cukup banyak dalam waktu singkat. Termasuk melakukan berbagai kegiatan yang sebelumnya tidak terbayangkan dapat dilakukan oleh manusia.
Demikian yang disampaikan oleh konsultan bisnis digital dan metaverse, Principal Indonesia Applied Digital Economy and Regulatory Network (IADERN) Tuhu Nugraha, saat ditemui PR INDONESIA usai acara diskusi bertajuk “AI and The Future of PR in ASEAN” yang diselenggarakan oleh ASEAN PR Network di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Pada kesempatan yang sama, SVP Community & Esports UniPin Global Debora Imanuella menyampaikan pendapatnya. Menurut perempuan peraih gelar sarjana di bidang Public Relations di Institut Komunikasi dan Bisnis London School of Public Relations (LSPR) itu, AI juga mampu membantu meningkatkan produktivitas manusia. “Berita yang dikumpulkan AI selanjutnya diolah dan dikeluarkan sebagai kesimpulan untuk mempermudah hidup kita,” ujarnya kepada PR INDONESIA, Kamis (15/6/2023).