BANDUNG, PRINDONESIA.CO -  Menurut Corporate Secretary PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Lalu Dodot Patria Ary, praktik penyampaian pesan dalam rangka mencapai kesuksesan program maupun tujuan suatu perusahaan, kini tidak hanya bisa dilakukan oleh praktisi public relations (PR).

Disampaikannya dalam workshop Satu Dekade PR INDONESIA Awards (PRIA) 2025 bertajuk 360° Influencer: Mengelola Komunikasi Berdampak untuk Keberlanjutan Organisasi, Selasa (25/2/2025) di Graha Pos Indonesia, Bandung, dewasa ini hal tersebut juga dapat dilakukan dengan mengandalkan employee influencer (pemengaruh internal).

Dodot menjelaskan, dengan mendorong keterlibatan employee influencer yang masing-masing punya cerita autentik, suatu perusahaan bisa mendapat nilai tambah dalam menjangkau audiens yang lebih luas. Sebab, katanya, narasi yang dimiliki setiap karyawan umumnya punya pendekatan humanis. “Keterlibatan karyawan itu penting. Mereka ingin didengar, diakui, diperhatikan. Dengan strategi pelibatan, mereka bisa menciptakan dampak yang luar biasa,” ujarnya.

Ia pun mencontohkan dengan program Creatifolks dan Kapten Socmed yang diinisiasi PNM. Keduanya, kata Dodot, merupakan wadah kreatif bagi para karyawan untuk menciptakan konten inspiratif dan edukatif di seluruh penjuru provinsi Indonesia.

Pendekatan Sebagai Teman 

Peraih gelar Magister dari Universitas Katolik Atmajaya itu menambahkan, dalam konteks membangun employee influencer, penting diperhatikan bahwa storytelling yang positif dan kepercayaan terhadap setiap insan, dapat memastikan orang yang dituju merasa dirinya sosok hebat bagi keluarga, lingkungan dan sosial. Muaranya, imbuh Dodot, cerita yang dibagikannya pun dapat menggaet simpati publik.

Jelang ujung pemaparan, peserta bernama Anjar Mahardika yang hadir mewakili PT Karabha Digdaya, mengungkapkan rasa penasaran terkait mekanisme terbentuknya employee influencer di PNM, dan cara menumbuhkan rasa kesukarelaan setiap karyawan untuk mau menjadi corong pesan perusahaan.

Di hadapan 31 peserta, Dodot yang punya rekam jejak karier sepanjang 17 tahun menjawab, hal tersebut dapat dilakukan dengan membangun kepercayaan melalui pendekatan “teman” bukan “korporasi”. “Ketahuilah bahwa mereka juga ingin didengar, diakui, diperhatikan sehingga pendekatan dilakukan secara humanis agar bisa memberikan dampak yang luar biasa,” pungkasnya. (eda)