Untuk mencapai tujuan bisnis berkelanjutan, PT Sewu Segar Primatama (SSP) melalui merek dagang Re.juve mengoptimalkan semua saluran komunikasi. Simak caranya berikut ini.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Re.juve, merek dagang PT Sewu Segar Primatama (SSP), terus melakukan inovasi untuk mendukung terciptanya bisnis berkelanjutan. Sari Siswarni, Associate Director Sales and Marketing Re.juve, manyampaikan komitmen perusahaan tersebut di hadapan para pewarta dalam acara Pameran Food & Hotel Indonesia (FHI) di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Ia mengatakan, saat ini Re.juve secara konsisten mendorong gaya hidup sehat dan mengurangi sampah makanan demi melestarikan lingkungan. Perusahaan pelopor true cold pressed juice premium di Indonesia ini telah melakukan sejumlah aksi nyata untuk mewujudkan komitmennya tersebut.
Sejak tahun 2020, misalnya, untuk mengurangi dampak sampah plastik, mereka telah menggunakan 100 persen botol kemasan yang dapat didaur ulang. Langkah tersebut merupakan wujud dari kesungguhan kampanye Re.juve, “Bring Back Empty Bottle”, yang sudah dilakukan sejak 2019. Program ini merupakan ajakan kepada seluruh pembeli untuk berpartisipasi menjadi agen perubahan dengan cara mengembalikan botol kosong agar dapat diolah kembali dengan bank sampah yang merupakan mitra Re.juve.
Mereka juga telah mempraktikkan cara mengelola sampah organik dari bahan baku buah dan sayur dengan cara yang bermanfaat. Salah satunya, dengan membudidayakan maggot, atau larva serangga hitam (black soldier flies) yang memiliki kemampuan menguraikan sampah organik, terutama yang berasal dari rumah tangga.
Maggot ini selanjutnya akan dijadikan pakan ternak, sehingga sampah organik berubah menjadi sumber nilai ekonomi yang berguna. "Kita memberikan sampah organik secara cuma-cuma kepada yayasan untuk diolah menjadi nilai ekonomi," kata Sari.
Saluran Komunikasi
Re.juve menyadari bahwa untuk mencapai tujuan bisnis berkelanjutan memerlukan peran komunikasi. Untuk mengomunikasikan komitmen korporasi, mereka memaksimalkan model paid, earned, shared, owned media (PESO). “Upaya kami dalam memanfaatkan berbagai saluran komunikasi dengan tepat untuk mencapai tujuan bisnis ini sangat krusial,” ujar Sari.
Perempuan yang mengenyam pendidikan di Univeritas Sumatera Utara (USU) itu mengatakan, untuk mengoptimalkan penggunaan paid media, mereka menjalin kerja sama dengan influencer yang sejalan dengan visi dan misi brand dalam melestarikan lingkungan. “Viral bukan menjadi satu-satunya tujuan. Lebih dari itu, kami lebih fokus untuk mengedepankan adanya kesesuaian antara nilai dan tujuan bisnis,” katanya. Nadine Chandrwinata adalah publik figur yang dipilih untuk menjadi mitra bersama komunitas yang didirikannya, yaitu Sea Soldier.
Sementara untuk earned media, mereka berupaya meningkatkan publikasi di berbagai media dengan mengadakan berbagai kegiatan seperti seminar serta mengundang wartawan untuk mengikuti kunjungan pabrik.
Untuk mencapai tujuan shared media, Re.juve memanfaatkan owned media yang mereka miliki, seperti website dan berbagai akun media sosial. Merek yang mengadopsi prinsip clean label ini juga menempatkan 18 vending machine di perkantoran dan kampus-kampus. “Mesin penjual otomatis ini bukan hanya untuk memudahkan penjualan produk kami, tapi juga sebagai sarana komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pesan kunci korporasi,” tutupnya. (jar)