Dominasi Perempuan di Industri PR, Benarkah?
PRINDONESIA.CO | Rabu, 07/06/2023
Dominasi Perempuan di  Industri PR, Benarkah?
Ada masanya profesi PR identik dengan kaum hawa. Ketika itu PR mendapat label sebagai profesi yang identik dengan gender dan feminin.
www.freepik.com

JAKARTA, PRINDONESIA.CO –  Perjalanan public relations (PR) masuk ke Indonesia sangatlah panjang. Dari yang awalnya tidak dikenal, dipandang sebelah mata, hingga akhirnya mendapatkan pengakuan dari organisasi dan publik. Di dalam “ekspedisi” yang penuh dinamika ini, ada sumbangsih perempuan. Mereka tidak hanya turut memberikan warna, tapi menorehkan warisan yang tidak ternilai.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap sumbangsih PR perempuan di tanah air, PR INDONESIA bahkan menobatkan tujuh PR senior perempuan sebagai PR INDONESIA Gurus. Mereka adalah Elizabeth Goenawan Ananto, Ida Sudoyo, Magdalena Wenas, Maria Wongsonagoro, Inke Maris, Miranty Abidin, dan Prita Kemal Gani.

Peran dan keterlibatan perempuan di dunia PR tak terlepas dari peran R.A Kartini, pejuang emansipasi perempuan yang hari lahirnya selalu diperingati tiap tahun. Dalam wawancara eksklusif bersama PR INDONESIA, awal April 2023, Nurul Qoyimah, Kepala Divisi Humas dan Admin Kantor BPKH, paham betul rasanya sebagai orang Jawa dan perempuan yang kerap dianggap ngeyel atau tidak sopan apabila memberikan jawaban dan mengemukakan pendapat.

Saking berharganya kesetaraan gender yang dibawa oleh R.A Kartini, F.M. Venusiana R, Direktur Consumer Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., tak hentinya mengucap syukur. “Sebagai perempuan, saya bisa bebas berkreasi dan mengembangkan kompetensi sudah menjadi anugerah tersendiri,” ujarnya pada perayaan hari Kartini tahun lalu.

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI