JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pada tahun 2022, Majalah Forbes menempatkan PT Bank Central Asia Tbk atau BCA di posisi pertama sebagai bank terbaik di Indonesia. Prestasi itu tentu tidak terlepas dari peran public relations (PR) sebagai garda terdepan dalam menjaga reputasi perusahaan. Hingga akhirnya timbul pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana sebenarnya peran PR di BCA.

Keingintahuan itu terjawab pada saat PR INDONESIA berkunjung ke kantor Menara BCA di Jakarta, Selasa (30/5/2023). Vice President Corporate Communication PT Bank Central Asia Tbk Evoni Barlianto yang menyambut kedatangan PR INDONESIA ini menyampaikan betapa strategisnya peran PR di mata manajemen. “Peran PR dalam menjaga reputasi perusahaan itu tidak bisa dibilang mudah,” katanya.

Meski secara struktur organisasi, PR berada di bawah Kepala Corporate Communication & Corporate Social Responsibility (CSR). Namun, tim PR BCA memiliki akses langsung ke Presiden Direktur, terutama dalam penanganan krisis.  

Menurut Evoni, PR BCA juga tidak hanya bertanggung jawab untuk kantor pusat, tetapi menjadi garda terdepan bagi ribuan kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. “Apabila terjadi krisis di cabang dan kasus sudah masuk ke ranah media, maka akan menjadi tanggung jawab kami,” ujarnya.

Selanjutnya, Evoni melanjutkan, PR BCA di kantor cabang akan mempersiapkan pesan kunci untuk kantor cabang yang bersangkutan. Kepala cabang akan menjadi jembatan bagi PR dalam menyampaikan informasi sesuai pesan kunci yang sudah diterima. Sementara kewenangan sebagai juru bicara tetap berada di kantor pusat. 

Meski tanggung jawab terpusat di kantor pusat, namun kepada kantor cabang tetap mendapatkan pengayaan kehumasan. “Kami bekerja sama dengan konsultan PR, Ira Koesno Communication, untuk memberikan pelatihan kepada kepala kantor cabang,” katanya.

Tujuannya, agar setiap kepala kantor cabang memiliki panduan yang sama ketika berbicara di depan publik, terutama pada saat berhadapan dengan krisis. “Industri perbankan itu rigid (kaku). Dengan adanya panduan akan membantu mereka untuk mengetahui sampai mana kewenangan dan batasannya,” ujar Evoni.

Saat ini, PR BCA sedang fokus dalam pengembangan komunikasi untuk CSR. “Ada masa di mana PR mendukung bagian produk sampai ke bagian operasional,” katanya. Ia memberi contoh. Sebelum ada Halo BCA, keluhan nasabah masih menjadi tanggung jawab PR. Untuk itu, ujar Evoni, sebagai PR, mereka harus memiliki karakter yang dinamis dan fleksibel sesuai penempatan, fungsi dan tanggung jawabnya. (jar)