Program ini dilakukan demi Untuk menghapus kekhawatiran penularan TBC di lingkungan kerja serta stigma negatif pasien TBC, Otsuka Indonesia menginisiasi program “Free TBC at Workplaces”
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Masih tingginya kasus Tuberkulosis (TBC) di tanah air mendorong PT Amerta Indah Otsuka untuk membuat program “Free TBC at Workplaces”. Program ini disampaikan oleh Laibun Sobri, Head of Corporate Communication Otsuka Indonesia, saat menerima kunjungan dari PR INDONESIA di kantor mereka, Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2023).
Mengutip data kemkes.go.id, Jumat (12/5/2023), jumlah kasus TBC di Indonesia tercatat 969 ribu pada tahun 2022. Angka ini juga sekaligus menempatkan Indonesia di peringkat kedua dengan kasus terbanyak di dunia setelah India. Fakta berikutnya, sepertiga dari kasus tersebut didominasi oleh usia produktif 25-54 tahun.
Kembali kepada Sobri, begitu Laibun Sobri karib disapa, program “Free TBC at Workplaces” tersebut dilatarbelakangi oleh adanya kekhawatiran penularan TBC di lingkungan kerja. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menghapus stigma negatif dan diskriminasi terhadap pasien TBC. Serta, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterius tuberculosis tersebut. “Kami ingin memperlakukan pasien TBC bisa hidup normal lagi,” ujarnya.
Program yang telah dilaksanakan sejak pertengahan 2022 ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan dan Kementerian Ketenagakerjaan. Apalagi berkaitan erat dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penanggulangan TBC di Tempat Kerja. Program ini juga sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) Jokowi tahun 2019 tentang Eliminasi TBC tahun 2030.
Strategi Progam
Berbagai strategi dilakukan oleh Otsuka Indonesia untuk mengimplementasikan program tersebut. Salah satunya, melakukan penandatanganan MoU dengan kedua kementerian tadi, masing-masing Juli 2022 dan November 2022. Otsuka Indonesia juga menjadi satu-satunya perusahaan yang berkolaborasi oleh pemerintah dalam penanggulangan TBC.
Strategi berikutnya. mengundang Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah dan Najwa Shihab untuk mengisi gelar wicara bertajuk “Free TBC at Workplaces”. Acara ini berlangsung pada 12 Januari 2022, bertepatan dengan puncak perayaan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional. Di samping itu, mereka aktif melakukan sosialisasi bebas TBC, salah satunya kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).
Sobri mengatakan, program ini terdiri dari tiga tahap. Pertama, mengumpulkan data pemeriksaan kesehatan atau medical check up (MCU). Setelah itu, menunjuk bagian Human Resource Development (HRD) perusahaan sebagai pengawas minum obat (PMO).
Otsuka Indonesia kemudian menyiapkan dokter konsultasi dan nutrisionis untuk pegawai yang terindikasi TBC secara gratis. Fungsinya untuk memonitor konsumsi obat dan makanan selama 6 bulan. “Kami menyiapkan nutrisionis supaya memantau pertumbuhan mereka karena TBC menggerus berat badan,” sambung pria yang juga merupakan ICON PR INDONESIA 2018 – 2019.
Selain itu, perusahaan yang bergerak di bidang.. itu membuat aplikasi pengingat minum obat bernama Sembuh TB. Aplikasi ini digunakan untuk mengontrol konsumsi obat dan makanan. Peserta juga diminta untuk mengunggah foto obat dan makanan selama mengikuti program tersebut setiap hari.
Tahap ketiga, menyediakan nutrisi dan obat sekaligus edukasi sebagai bentuk pencegahan. Hasilnya, kata pria lulusan Institut Komunikasi dan Bisnis London School Public Relations (LSPR) tersebut, banyak pegawai dinyatakan sembuh dari TBC setelah mengikuti program ini. (jar)