Ada begitu banyak faktor yang mengintervensi program komunikasi baik dari kondisi makro maupun internal, bahkan hingga meramaikan pemberitaan di media massa sepanjang tahun 2022.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO –Dinamika yang terjadi sepanjang 2022 turut memengaruhi public relations (PR)/ humas dalam membuat dan menyusun program komunikasi. Dari berbagai program komunikasi yang sudah dilakukan sepanjang tahun lalu, hanya program komunikasi yang terbaik dan memberikan dampak yang kemudian dipilih oleh para peserta untuk dihidangkan ke hadapan para dewan juri PR INDONESIA Awards (PRIA) 2023.
Di edisi ini, kami dari PR INDONSIA, secara khusus memilih program komunikasi dari para peserta The 8th PRIA 2023 sesi presentasi. Program PR yang dipilih bukan hanya bersumber dari karyakarya PR terbaik, tapi juga memberikan pembelajaran dan kebaruan yang bisa dipetik dan menginspirasi bagi para pelaku komunikasi. Hal ini sejalan dengan pernyataan dewan juri kategori Program PR dan Departemen PR Emilia Bassar yang dijumpai usai penjurian di Jakarta, Rabu (15/2/2023). “Para peserta PRIA tahun ini telah memberikan banyak inspirasi dan pembelajaran. Tidak hanya kepada sesama peserta, namun juga juri,” katanya.
Memasuki tahun 2022, praktisi PR kembali berhadapan dengan babak baru. Babak di mana strategi mengombinasikan antara aktivitas komunikasi luring (off-line) dengan daring (on-line) sudah menjadi makanan sehari-hari atau biasa dilakukan oleh PR. Salah satu faktornya, praktisi PR dan masyarakat sebagai target sasaran sudah semakin terlatih serta terbiasa berkomunikasi secara daring. Aktivitas daring juga memungkinkan PR untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Di sisi lain, aktivitas luring memudahkan PR untuk memberikan pengalaman mendalam dan penuh kesan kepada audiens.