Sebuah entitas, organisasi pemerintah juga dituntut untuk dapat melakukan komunikasi efektif.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Komunikasi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Di hadapan peserta Kamis Belajar (misBela) Series III bertajuk ‘ASN Belajar Seni Berkomunikasi, Pentingkah?’, Kamis (4/5/2023), Rinaldi,Functional Public Relations Official Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, memaparkan riset yang dilakukan oleh Arizona University.
Hasil dari riset tersebut menunjukkan bahwa manusia dewasa menghabiskan 70% waktunya untuk berkomunikasi dalam sehari. Dengan perincian sebagai berikut: mendengar (45%), berbicara (30%), membaca (16%), menulis (9%).
Namun, komunikasi akan menjadi sia-sia apabila tidak dilakukan secara efektif. Sementara itu, Rinaldi berpendapat, sebagai sebuah entitas, organisasi pemerintah juga dituntut untuk dapat melakukan komunikasi efektif. “Dengan komunikasi efektif, pemerintah dapat mengurangi potensi konflik. Melalui komunikasi efektif pula, kami dapat membangun citra positif instansi,” ujar peraih Best Presenter PR INDONESIA Awards (PRIA) 2023 itu.
Ia lantas memberi contoh upaya pemerintah dalam menyosialisasikan core values Aparatur Negeri Sipil (ASN) Berakhlak, akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Mengutip dari kemenkumham.go.id, Jumat (5/5/2023), core values ASN berperan sebagai panduan dalam berpikir, bertutur, dan berperilaku sebagai abdi masyarakat.
Maka, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan komunikasi efektif tentang identitas organisasi. Identitas organisasi meliputi nama, logo, moto, produk/layanan, bangunan, seragam, tata nilai, sampai nilai inti.
Langkah berikutnya, memastikan adanya keselarasan antara identitas, nilai, dengan janji organisasi. “Komunikasi yang efektif itu baru dikatakan berhasil apabila masyarakat dapat merasakan manfaat dari pelayanan yang telah diberikan oleh pemerintah,” katanya. Ketika semua itu sudah berjalan dengan baik dan efektif, kesan dan citra organisasi di mata stakeholder pun akan tumbuh secara positif.
Menurut pria yang juga merupakan Duta Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas) tersebut, komunikasi efektif merupakan langkah strategis bagi pemerintah untuk meningkatkan reputasi organisasi. “Dengan reputasi yang baik, pemerintah akan mendapatkan kepercayaan, keyakinan, dan dukungan masyarakat,” tutupnya. (jar)