Di tahun penuh tantangan ini, APRIL Group berkomitmen menguatkan komunikasi terkait isu pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan lebih banyak mendengar.
Situasi pandemi COVID-19 yang sudah jauh lebih terkendali sepanjang tahun 2022 menunjukkan efektivitas pemerintah dalam melakukan penanganan wabah global tersebut. Kondisi ini turut mengembalikan budaya work from office (WFO). Cara kerja itu juga diadopsi oleh praktisi public relations (PR). Praktisi PR harus kembali menyesuaikan diri dengan ritme kerja baru, setelah dua tahun terakhir lebih banyak bekerja dari rumah.
Demikianlah pembuka wawancara PR INDONESIA bersama Director Corporate Communications APRIL Group Anita Bernardus, Selasa (24/1/2023). Di samping itu, ia melanjutkan, PR juga harus menyesuaikan kembali rencana kampanye agar tetap mencapai key performace indicator (KPI). Jika sebelumnya kanal komunikasi via media sosial seperti IG Live dan webinar menjadi medium yang paling sering digunakan dan diandalkan di awal pandemi, maka tahun 2022 adalah masa ketika masyarakat sudah jenuh dan ingin kembali berinteraksi secara intrapersonal, langsung, dan engaging.
Di sinilah Anita melihat peran praktisi PR. Yakni, harus jitu dalam melihat kesempatan. Praktisi PR harus melakukan serangkaian penyesuaian seperti menggencarkan kembali aktivasi secara off-line hingga bekerja sama dalam event off-line yang melibatkan komunitas atau audiens sesuai dengan sasaran kampanye komunikasi perusahaan. Meski demikian, kondisi ini tidak lantas membuat praktisi PR melupakan kanal digital. Sebaliknya, praktisi PR harus mampu menyinergikan kampanye secara off-line dan on-line.