Perjalanan penuh dinamika di tahun lalu menjadikan praktisi public relations (PR) lebih waspada dalam mengarungi tahun yang disebut-sebut paling menantang ini.
Tahun 2022 merupakan tahun yang sangat menarik. Indonesia, dan seluruh dunia, hampir tiga tahun berturut-turut telah bertempur melawan pandemi. Tahun lalu juga merupakan fase transisi. Demikian menurut Sari Soegondo, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI), kepada PR INDONESIA, Rabu (12/1/2023).
Secara umum, ia melanjutkan, pembangunan nasional diliputi mood pemulihan dari pandemi. Narasi ini pula yang memayungi berbagai kegiatan public relations (PR) dalam konteks negara, korporasi, pihak nonprofit, dan lain sebagainya. Berbekal catatan pertumbuhan ekonomi nasional yang positif, Indonesia tampak percaya diri. Meski, bersikap hati-hati terhadap ketidakpastian iklim politik ekonomi.
Sebab, seperti yang diketahui bersama, tahun 2022 juga ditandai ketegangan geopolitik akibat aneksasi Rusia ke Ukraina. Situasi ini mengakibatkan terjadinya perebutan sumber daya, ancaman terhadap kegiatan di sepanjang mata rantai produksi dan konsumsi, ancaman terhadap kegiatan perdagangan global, bahkan resesi ekonomi. Ditambah lagi dengan adanya ancaman perubahan iklim ekstrim yang semakin mengkhawatirkan, menjadi poin-poin yang menuntut keterlibatan kerja PR.