Untuk dapat membuat konten yang relevan dan berkontribusi dalam membangun kepercayaan pelanggan, public relations (PR) harus memastikan audiens yang ingin disasar, hal yang sedang mereka cari dengan memanfaatkan data atau kata kunci SEO.
BALI, PRINDONESIA.CO - Selain berperan dalam mengelola kepercayaan (trust), keberadaan PR juga dapat membantu target audiens untuk mengenal produk atau layanan yang diberikan oleh perusahaan. Inilah gambaran peran dan fungsi PR di PT Global Digital Niaga.
Menurut Yolanda Nainggolan, VP Public Relations PT Global Digital Niaga (Blibli), di hadapan 174 peserta sesi Konferensi bertajuk “Transformasi Komunikasi Digital untuk Bangsa" di The 8th PR INDONESIA Awards (PRIA) 2023 sesi Konferensi di Bali, Rabu (15/3/2022), untuk mengimplementasikan peran itu, mereka mengusung yang disebutnya sebagai mission statement. Yakni, omnichannel commerce platform.
Dalam sisi bisnis, omnichannel commerce platform berarti korporasi memastikan dapat menyediakan produk secara on-line, off-lline, dan terintegrasi sehingga memudahkan pelanggan untuk mendapatkan sesuatu sesuai kebutuhannya.
Apalagi, seperti yang dikutip dari kumparan.com, PT Global Digital Niaga atau Blibli telah resmi mengintegrasikan layanan e-commerce mereka dengan Tiket.com, dan supermarket Ranch Market. Platform milik grup Djarum tersebut mengumumkan ketiga layanan tersebut hadir di satu ekosistem baru yang bernama Blibli Tiket.
Blibli Tiket merupakan ekosistem yang terdiri dari e-commerce (Blibli), aplikasi penyedia segala macam tiket (Tiket.com), dan high quality supermarket (Ranch Market).
Sementara dari sisi komunikasi, omnichannel berarti dalam berkomunikasi, PR harus sesuai dengan perkembangan zaman dan memastikan konten yang tersedia di berbagai platform atau terintegrasi.
Yolanda bersama tim juga berupaya memproduksi konten mengikat (engaging). Salah satunya, dengan cara aktif membuat artikel mengenai konsumsi atau belanja yang sedang tren di tengah masyarakat. Menurutnya, tema yang diangkat sebaiknya berdasarkan isu atau percakapan yang sedang banyak diperbincangkan oleh audiens. Data ini dapat diketahui melalui search engine optimization (SEO).
Cara ini, kata perempuan yang sudah berkecimpung sepuluh tahun di dunia komunikasi tersebut, akan memudahkan PR dalam memproduksi dan menghasilkan materi/konten yang sesuai dengan kebutuhan dan minat audiens yang menjadi sasaran.
Sesuai Target Audiens
Nah, soal pemilihan target audiens juga tak luput dari perhatian Blibli. Sebab, hal ini akan memengaruhi kemasan yang akan diproduksi. Mulai dari tulisan, gambar, hingga video. Di satu sisi, Blibli juga meyakini setiap target audiens memiliki preferensi masing-masing dalam mencari informasi. “Di sinilah peran penting PR, mampu membangun komunikasi yang relevan sesuai dengan audiens yang menjadi sasaran,” katanya.
Sementara dalam membuat konten, Yolanda bersama tim memastikan mereka senantiasa mengangkat isu dari sisi pelanggan atau hal yang sedang menjadi kebutuhan dan concern pelanggan. Sementara metode komunikasinya mengedepankan unsur storytelling yang mereka sebut dengan from me to we (dari saya untuk kita). Maksudnya, dalam membangun komunikasi PR menjadikan stakeholder sebagai bagian dari narasi yang membangun kesuksesan, bukan sekadar brand.
Dalam membangun narasi, Blibli juga menekankan pentingnya relevansi. Kembali lagi, kata Yolanda, untuk membuat konten yang relevan, PR harus memastikan target audiens, apa yang sedang mereka cari, dan maksimalkan SEO. PR selanjutnya dapat menggunakan kata kunci SEO untuk dikembangkan menjadi konten komunikasi.
Pada akhirnya, untuk dapat mendukung brand dan reputasi korporat, PR harus kreatif dalam membangun relasi yang baik dengan seluruh stakeholder melalui pendekatan yang humanis dan narasi yang relevan. (eda)