Metaverse memiliki potensi besar di Indonesia. Praktisi public relations (PR) wajib bisa memanfaatkan metaverse untuk meningkatkan brand awareness.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Metaverse atau metasemesta digadang-gadang menjadi teknologi komunikasi di masa depan. Berdasarkan hasil survei Statistika pada 4 Februari 2022, seperti dilansir dari opendata.jabarprov.go.id, sebanyak 52 persen responden ingin merasakan pengalaman baru bekerja menggunakan metaverse. Sedangkan di Indonesia, metaverse menarik minat 69 persen responden dari kalangan Gen Z.
Mengutip pracademy.co.uk, tren metaverse dimulai pada 28 Oktober 2021. Saat itu, Mark Zukerberg mengumumkan perubahan merek Facebook Inc. menjadi Meta. Kemudian, raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft juga mengikuti langkah serupa, berinvestasi ke metaverse.
Lantas, seberapa potensial metaverse bagi public relations (PR)? Masih dikutip dari pracademy.co.uk, metaverse sangat potensial bagi praktisi PR untuk meningkatkan brand awarness. Tak sampai disitu, teknologi ini juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana promosi merek perusahaan/instansi dengan audiensi yang lebih luas. Bahkan, tidak menutup kemungkinan dapat digunakan untuk mengatasi krisis di masa mendatang.
Tak tanggung-tanggung, merujuk dari artikel yang ditulis oleh bloomberg.com, nilai pasar metaverse ditaksir akan mencapai 800 miliar dolar AS pada tahun 2024. Sementara itu, merangkum prdaily.com, tercatat ada enam tren yang harus diperhatikan PR dalam memanfaatkan metaverse. Antara lain:
Sudah siap mengeksplorasi dunia metaverse?