Dengan memahami cara kerja search engine optimization (SEO), praktisi public relations (PR) dapat menjangkau audiens dan tingkat keterbacaan yang lebih luas. Bagaimana caranya?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Bertempat di Makassar, Selasa (21/2/2023), Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkumham Sulsel) mengadakan pelatihan kepada 34 unit UPT Kanwil Kemenkumham Sulsel di kabupaten/kota.
Seperti yang dikutip dari sulsel.kemenkumham.go.id, pelatihan yang diikuti oleh 121 peserta tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan humas pemerintah (government public relations/GPR) dalam menulis siaran pers menggunakan pendekatan search engine optimization (SEO).
Menurut Charlie Sianipar, Master SEO Indonesia dalam wawancara bersama PR INDONESIA, seperti yang dikutip dari Majalah PR INDONESIA Edisi 59/Februari 2020, memaksimalkan SEO membuka sejuta peluang bagi praktisi PR. Antara lain, konten lebih mudah ditemukan di internet, muncul di laman utama mesin pencarian Google, meningkatkan traffic website, hingga meningkatkan kunjungan website perusaahan/instansi secara organik.
Tak lupa Charlie memberikan tips agar informasi yang disampaikan oleh PR mengandung unsur ramah SEO. Antara lain:
Menurutnya, tips ini juga berguna untuk meningkatkan brand awareness. Pernyataan Charlie sejalan dengan Eric Leonardi, SEO Specialist di Coddict. Pria yang diwawancarai PR INDONESIA di Jakarta, Selasa (11/2/2020) itu mengatakan, konten yang menarik akan sia-sia tanpa diikuti dengan prinsip-prinsip dasar SEO. “SEO tidak hanya soal konten. Lebih dari itu, ada programming, html, dan javascript,” ujarnya.
Pria yang sebelumnya merupakan SEO Lead RIFF itu menambahkan, praktisi PR wajib melakukan riset agar penerapan kata kunci (keyword) tepat sasaran dan sesuai dengan momentum. (jar)